
Mereka tinggal bersama, berlatih bersama, dan saling mendukung selama retret berlangsung.
BACA JUGA:Wisuda Akbar, Gubernur Herman Deru Titipkan Masa Depan Sumsel pada Para Hafidz
BACA JUGA:29 Mahasiswa UGM Laksanakan KKN PPM di Muara Enim
Materi baris-berbaris, misalnya, menjadi simbol penting bagaimana kedisiplinan dan koordinasi dapat menciptakan kekuatan bersama.
Dalam sesi tersebut, para pelajar belajar memahami pentingnya kebersamaan dan keselarasan dalam mencapai tujuan.
Selain itu, pelatihan wawasan kebangsaan menjadi salah satu sesi yang paling menyentuh.
Instruktur TNI menyampaikan nilai-nilai Pancasila, sejarah perjuangan bangsa, serta ancaman yang dihadapi generasi muda di era digital.
BACA JUGA:Cegah Kenakalan Remaja, Pemprov Sumsel Siapkan Retret Siswa
BACA JUGA:Antisipasi Kenakalan Remaja, Satlantas Polres Muara Enim Gencarkan Gelar Police Go To School
Kegiatan ini juga diisi dengan pelatihan survival atau keterampilan bertahan hidup di alam terbuka.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, lingkungan, serta menanamkan semangat pantang menyerah.
Menurut panitia, retret ini akan terus digelar secara berkala di berbagai wilayah Sumsel.
“Kami ingin menjangkau lebih banyak pelajar agar karakter mereka terbentuk sejak dini,” ujar salah satu koordinator kegiatan.
BACA JUGA:Buka SMANSA Cup XIX, Bupati Edison Bakar Semangat Siswa untuk Raih Prestasi
BACA JUGA:Gubernur Sumsel dan Rektor Unsri Bahas Kerja Sama Kelembagaan dan Transportasi Mahasiswa
Retret Laskar Pandu Satria diharapkan dapat menjadi salah satu tonggak pembinaan karakter berkelanjutan yang melibatkan sinergi antara Pemerintah Daerah, institusi pendidikan, dan aparat TNI.