Dalam waktu 3 tahun 10 bulan, Tutia berhasil lulus.
BACA JUGA:Program Bidiksiba Sudah Jalan 13 Tahun, 109 Alumni Sudah Kerja Diberbagai Sektor Usaha
Kemudian ia mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2017.
"Lulus tahun 2017, saya ikut seleksi CPNS, kebetulan dibuka posisi untuk Auditor Ahli Pertama. Hanya dibuka untuk 3 orang. Saya masih enggak percaya bisa mengalahkan ribuan orang. Terkabul cita-cita menjadi auditor. Sekarang saya bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)," ujarnya.
Rumah kayu yang hampir roboh milik orang tua Tutia, sekarang sudah berubah menjadi rumah permanen.
Ibunya tak perlu lagi membanting tulang menjadi buruh cuci setrika.
BACA JUGA:Siswa MAN 1 Muara Enim Ikuti Sosialisasi Beasiswa PT Bukit Asam
"Alhamdulillah, saya bisa mengangkat derajat orang tua. Yang tadinya rumah kayu sudah mau roboh, sekarang sudah rumah permanen," ucap dia.
"Ibu tidak perlu jadi buruh cuci setrika lagi. Itu yang paling saya syukuri karena bisa kuliah lewat Bidiksiba. Saya sangat berterima kasih pada Bukit Asam," ucap Tutia.
VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Dedy Saptaria Rosa menyatakan pihaknya berkomitmen mendukung pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan merata untuk masyarakat.
Program Bidiksiba merupakan salah satu upaya PT Bukit Asam untuk mewujudkan hal tersebut.
BACA JUGA:Aji Malik dan Sulikin, 2 Pemuda Sukses Berkat Beasiswa PT Bukit Asam, Ini Profesi Keduanya Sekarang
Bidiksiba adalah beasiswa yang diberikan kepada siswa-siswi lulusan SLTA/sederajat dari keluarga prasejahtera di sekitar lokasi perusahaan agar dapat menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi.