SURABAYA, ENIMEKSPRES.CO.ID - Ada sebanyak 75 kampus di Indonesia berhasil meraih apresiasi dari SEVIMA atas transformasi digital.
Generasi Z kini mendominasi usia pelajar hingga mahasiswa di Indonesia.
Sebagai generasi digital native, mereka lahir dan tumbuh di era digital, serta akrab dengan teknologi sejak dini.
Hal ini menuntut perguruan tinggi untuk terus berinovasi, memastikan proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
BACA JUGA:56 Mahasiswa STAI Bumi Silampari Lubuklinggau Ikuti Pembekalan Kuliah Kerja Nyata
BACA JUGA:Bhabinkamtibmas Desa Kepur Edukasi Bahaya Narkoba Bagi Siswa SMP Negeri 7 Muara Enim
Hal ini disampaikan CEO SEVIMA, Sugianto Halim, dalam Gala Apresiasi Mitra Akademik di Widya Mandala Hall, Surabaya, pada Senin malam 16 Desember 2024.
Total, ada 1.200 kampus tergabung dalam Komunitas SEVIMA, dan berkolaborasi dalam penggunaan layanan sistem akademik SEVIMA Platform.
"Sepanjang tahun ini ada lebih dari 900 juta user journey di SEVIMA Platform. Setiap dosen mengunggah mata kuliah atau mahasiswa mengisi KRS itu tercatat sebagai satu journey. Artinya, sudah ada 900 juta proses yang mungkin terlaksana secara manual, dengan kolaborasi kita, menjadi digital," kata Halim.
Atas komitmen perguruan tinggi itu, SEVIMA menyelenggarakan Gala Apresiasi Mitra Akademik yang memberikan penghargaan kepada 75 kampus.
BACA JUGA:Wujudkan Indonesia Maju, PT Bukit Asam Dukung Pemberantasan Buta Membaca dan Matematika
BACA JUGA:LPK/LKP Zakiyah Muara Enim Wisuda 105 Siswa
Dalam Gala yang dihadiri ratusan pimpinan kampus tersebut, salah satu penghargaan utama Best Digital University, diberikan kepada Universitas Ibnu Sina Batam yang telah 8 tahun bertransformasi digital bersama SEVIMA Platform.
Melalui penghargaan ini, CEO SEVIMA Sugianto Halim berharap Komunitas SEVIMA bersama-sama terus berinovasi dengan mengikuti kebijakan terbaru dari pemerintah untuk memberikan layanan terbaik.
Dari pengalamannya itu, ia mencatat setidaknya ada tiga permasalahan utama dalam pengelolaan kampus, yakni infrastruktur yang tidak merata, terbatasnya sumber daya manusia (SDM), dan keterbatasan dana.