BACA JUGA:Puluhan Kepala Sekolah dan Guru di Muara Enim Ikuti Pelatihan RuBI
Pemberantasan Buta Matematika
Tak hanya pemberantasan buta membaca, PT Bukit Asam juga berupaya memberantas buta matematika melalui program Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gertas Tastaka) yang dijalankan sejak 2021.
Sebab, penguasaan literasi dan numerasi secara mumpuni merupakan syarat mutlak untuk menjadi manusia unggul dalam berbagai bidang.
Elma Sismi, salah satu guru sekolah dasar (SD) yang mengikuti program Gernas Tastaka, merasakan betul manfaat dari pelatihan yang didapatnya.
BACA JUGA:Pengawas Sekolah dan Guru di Muara Enim Ikuti Diklat Implementasi Coaching
"Manfaatnya bukan hanya untuk gurunya, tapi terasa juga oleh siswa-siswinya di sekolah," ujarnya.
Ia mengikuti pelatihan selama 3 bulan dari September hingga Desember 2021.
"Terasa sekali bagaimana perubahan implementasi pembelajaran matematika. Sebelum pelatihan, jarang sekali kita menggunakan media, hanya langsung dari buku. Di Gernas Tastaka, dijelaskan bagaimana kita membuat murid-murid memahami aplikasi dari ilmu itu dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Elma menuturkan, ia kini membuat pelajaran matematika lekat dengan kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Kunjungi SMA Negeri 1 Ujan Mas, Pj Gubernur Sumsel Paparkan Bahaya Judi Online di Kalangan Pelajar
Dengan begitu, anak-anak didiknya lebih mudah memahami materi yang diberikan. Tak sekadar mengikuti dari buku.
"Misalnya pembelajaran soal uang, kita hadirkan benda konkretnya. Ada uang kertas, uang logam, pecahan-pecahan dari uang itu. Kita hadirkan uang mainan. Kita tugaskan murid-murid untuk membentuk 25.000 dari pecahan-pecahan uang tersebut. Mereka jadi paham aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari," paparnya.
Gernas Tastaba dan Gernas Tastaka bertujuan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin 4, yakni Pendidikan yang Berkualitas.