Wujudkan Indonesia Maju, PT Bukit Asam Dukung Pemberantasan Buta Membaca dan Matematika

Jumat 13-12-2024,08:12 WIB
Reporter : Citra
Editor : Andre

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, turut berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mewujudkan Indonesia maju.

Dalam rangka mendongkrak kemampuan literasi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD), PT Bukit Asam sejak 2022 menyelenggarakan program Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Membaca (Gernas Tastaba) guna meningkatkan kompetensi guru SD di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Lahat, Sumsel.

Pelatihan dilakukan secara intensif, mulai dari pelatihan membaca dasar, membaca aktif dan membaca bermakna.

Septia Purnamasari, salah satu guru SD di Muara Enim yang mengikuti Gernas Tastaba, mengungkapkan pelatihan yang diperolehnya sangat bermanfaat dalam kegiatan belajar mengajar.

BACA JUGA:LPK/LKP Zakiyah Muara Enim Wisuda 105 Siswa

BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Harapkan Wisudawan Mampu Bersaing dan Ciptakan Lapangan Kerja

Septia adalah wali kelas 1 yang harus mendidik siswa-siswinya agar dapat membaca dengan lancar.

Dari Gernas Tastaba, ia mendapatkan metode yang sesuai untuk membuat anak-anak didiknya tak sekadar lancar membaca, namun juga memahami teks.

Di antaranya adalah dengan mengajak anak-anak membayangkan teks yang disajikan, serta mengaitkannya dengan pengalaman sehari-hari.

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Muara Enim Sosialisasikan Aplikasi Sistem Informasi Kebugaran

BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Komitmen Dukung Peningkatan Kompetensi Guru

"Kemampuan membaca dan menulis perlu pembelajaran khusus. Ternyata ada berbagai strateginya, misalnya anak-anak diajak membayangkan teks yang disajikan. Kita buat visualisasi agar anak-anak memahami cerita yang dibacanya. Kami jadi bisa memfasilitasi anak-anak dalam membaca dan memahami teks," tutur Septia.

Salah satu bukti keberhasilan program Gernas Tastaba yang dijalankan bersama PT Bukit Asam adalah kemampuan membaca siswa yang meningkat drastis di kelas yang gurunya mendapat pelatihan.

Bila sebelum diadakan pelatihan hanya 3-4 siswa yang lancar membaca, setelah pelatihan kondisinya terbalik, hanya tersisa 3-4 murid yang tidak dapat membaca.

BACA JUGA:Cetak Generasi Emas, Pj Gubenur Buka Lomba MTQ dan Hadroh Tingkat SMA/SMK se-Sumsel

Kategori :