Menggugat Mental Feodalisme

Selasa 10-09-2024,15:03 WIB
Reporter : Ibrahim Guntur Nuary
Editor : Andre

Dari pemikiran yang kritis maka akan tercpitanya wawasan yang baik dan tidak mudah di bodohi.

BACA JUGA:Peran Orang Tua dalam Mendorong Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

BACA JUGA:Agenda Rakernas Berujung Kongres SMSI

Mental Inferior

Mental ini seringkali menjadi mental yang mainstream, melekat, dan membekas hampir di setiap orang yang melihat orang yang tinggi dengan jabatan dan yang lainnya.

Orang dengan ketenaran yang luar biasa, jabatan yang luar biasa, dan kehebatan yang luar biasa, terkadang terkena sindrom feodalisme yang mengakibatkan melihat orang dari kacamata inferior (rendah).

Ini adalah mental yang salah, apalagi jika orang yang di inferiorkan merasa demikian, maka hal tersebut harus diubah, karena setiap orang adalah sama dan tidak ada bedanya.

BACA JUGA:Menggeliatnya Jasa Joki: Rusaknya Dunia Pendidikan

BACA JUGA:Taiwan Teguhkan Diri Sebagai Pemain Semikonduktor Dunia

Jangan pernah merendahkan diri sendiri di hadapan orang lain yang mempunyai kedudukan yang luar biasa.

Ini akan tercipta feodalisme dan bermuara pada aktifnya mental inferior.

Memang dalam ilmu sosiologi di bahas ihwal stratifikasi sosial, namun tidak serta merta harus menitikberatkan kepada feodalisme.

Kasta sosial memang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat tapi juga tidak boleh memandang seseorang dari hal yang tidak baik, apalagi orang tersebut sampai mengaktifkan mental inferior karena merasa tidak layak pada kasta yang dijalaninya.

BACA JUGA:Ilmu Pendidikan dan Isu-isu Kritis Bahasa Inggris AUD

BACA JUGA:Kunci Memulai Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Anak Usia Dini Yaitu Melalui Fonik

Ini merupakan cikal bakal feodalisme yang sulit dibasmi bahkan hingga sekarang.

Kategori :