JAKARTA, ENIMEKSPRES.CO.ID - Pj Ketua TP PKK Sumsel Melza Elen Setiadi yang juga Pj Ketua Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Sumsel menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Posyandu tahun 2024.
Kegiatan ini bertempat di Gedung ICE BSD Jakarta.
Rakornas Posyandu 2024 dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Posyandu Tri Tito Karnavian yang dirangkaikan pula dengan peluncuran logo Posyandu oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Mendagri Tito Karnavian selaku Penasehat Tim Pembina Posyandu sebagai keynote speech menyampaikan tentang kewajiban daerah dalam alokasi anggaran untuk Posyandu.
BACA JUGA:PAMA Beri Pelatihan Deteksi Dini Stunting untuk Kader Posyandu Sekitar Perusahaan
BACA JUGA:Ibu-ibu! Waspada Campak, Segera Imunisasi Balita Anda ke Posyandu
Dia menjelaskan mengenai sejarah Posyandu, bahwa kenapa harus ada Posyandu, sebab Posyandu adalah bagian dari Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) untuk memperkuat desa.
"Kita tidak ingin negara kita sudah terlanjur dan susah untuk kembali seperti kejadian di negara Jepang dan Korea, yang sebagian besar masyarakatnya tinggal di kota," katanya.
"Di Jepang tercatat 93,2% masyarakatnya tinggal di kota. Sementara di Korea Selatan 81,43% masyarakatnya tinggal di kota. Fenomena ini terjadi di 2 negara ini dan negara lainnya," lanjut dia.
"Hal ini berdampak kota dipenuhi masyarakat yang terjebak dan kompetitif (megapolitan). Biaya hidup mahal dibanding di desa, dan menyebabkan masyarakat memilih menjadi lajang. Sementara di desa banyak manusia lanjut usia,” beber Tito.
BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Sumsel Launching Women & Children Crisis Centre RSMH
BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Sumsel Dorong Produk UP2K Desa Jadi Ikon Daerah
Oleh sebab itu, Pemerintah tidak ingin ini terjadi di Indonesia.
Pemerintah ingin menjadikan desa sebagai kekuatan ekonomi.
Pembangunan desa bertujuan untuk mengurangi laju urbanisasi yang terus mengalami peningkatan, apabila pemerataan pembangunan desa dan kota tidak seimbang, maka masyarakat desa pasti lebih memilih pindah ke kota.