Pertama, walikelas membuat data peta kerawanan siswa yang berpotensi melakukan tindakan bullying.
Walikelas adalah orang tua yang memahami kondisi siswanya.
Walikelas menyiapkan data pribadi siswa.
BACA JUGA:Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa dalam Menghadapi Era Revolusi 4.0
Setiap siswa diajak berbicara empat mata dari hati ke hati untuk mengenal siswa lebih dekat, berdiskusi mengelola emosi siswa yang belum terkendali, belum stabil masih menjadi bocil alias bocah labil yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak sekolah.
Penanaman akhlak moral budi pekerti yang baik perlu ditekankan kepada seluruh siswa dalam setiap kesempatan.
Kedua, membentuk tim siswa anti bullying di setiap kelas yang bertugas mencatat pelaku bullying dan segera melaporkan ke walikelas atau guru BP untuk selanjutnya diberikan pembinaan karakter.
Pendidikan karakter sangat penting dalam membentuk manusia yang memiliki sikap, perilaku, dan pola pikir yang baik serta berintegritas tinggi.
BACA JUGA:Pengenalan Aspek Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini Melalui Nyanyian
Dengan pendidikan karakter yang baik, individu akan mampu bertindak dengan bijaksana, bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan memiliki empati terhadap sesama sehingga tindakan Bullyng pun dapat dihindari.
Langkah ketiga, pihak sekolah juga harus menciptakan lingkungan yang aman bagi semua siswa dengan membuat gerakan anti bullying, seperti memasang poster anti bullying di setiap kelas dan di beberapa titik penting di lingkungan sekolah.
Bahkan saat ini di sekolahku telah melakukan kegiatan yang sangat positif dan bermanfaat.
Diantaranya menandatangani poster sebagai bentuk dukungan kebijakan anti bullying oleh seluruh warga sekolah.
BACA JUGA:Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris dengan Keterampilan Mendengarkan
Selain itu juga mengadakan pentas seni dengan tema Stop Bullyng yang mengandung pesan moral kepada siswa untuk tidak melakukan tindakan bullyng.
Upaya lain yang telah dilakukan adalah mengadakan sosialisasi anti bullyng kepada siswa.