Metode Pengembangan Intelektual dan Perilaku

Rabu 17-07-2024,11:50 WIB
Reporter : Lu’lu Lutfiah Padlah
Editor : Andre

Pembahasan 

Lingkungan keluarga adalah fondasi utama dalam perkembangan perilaku anak usia dini.

Keluarga bukan hanya tempat pertama di mana anak belajar, tetapi juga arena utama di mana mereka dalam mengembangkan nilai-nilai, sikap, dan kebiasaan yang akan mereka bawa hingga dewasa.

BACA JUGA:Fenomena Pinjol dan Judi Online: Gagalnya Revolusi Mental?

Lingkungan keluarga memainkan peran krusial dalam perkembangan perilaku anak usia dini.

Penelitian terbaru menegaskan bahwa interaksi yang terjadi dalam keluarga sangat mempengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak.

Berikut ini adalah beberapa aspek yang mendukung peran penting lingkungan keluarga dalam perkembangan perilaku anak usia dini, yaitu:

BACA JUGA:Komunikasi dalam Bingkai Disrupsi di Era Digital

1. Pola Asuh dan Keterlibatan Orang Tua 

Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi perkembangan perilaku anak.

Misalnya, anak-anak yang menerima pola asuh yang suportif dan penuh perhatian cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua mereka.

Dari pendapat yang penulis kemukakan, hal tersebut senada dengan Susilawati (2020), dalam jurnalnya yang berjudul pembelajaran yang Menumbuhkembangkan Karakter Religius Pada Anak Usia Dini beliau menyatakan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh peran orang tua, karena mereka adalah pihak pertama yang memberikan bekal terutama dalam hal pola asuh, yang akan menentukan perkembangan anak di masa depan.

BACA JUGA:Naik Turunnya Keuangan Syariah: Refleksi Ketidaksempurnaan

2. Interaksi dalam Keluarga 

Interaksi yang berkualitas antara orang tua dan anak sangat penting untuk perkembangan perilaku anak-anak yang sering diajak berdiskusi dan didengar pendapatnya oleh orang tua cenderung memiliki keterampilan komunikasi yang lebih baik dan kemampuan berpikir kritis yang lebih berkembang.

Dari pendapat yang penulis kemukakan, hal tersebut senada dengan Havighurst (1964) dalam jurnalnya yang berjudul Society and Education, beliau berpendapat bahwa interaksi dalam keluarga bisa menjadikan anak merasa dicintai, merasakan keamanan, merasakan adanya hubungan interpersonal antar individu dan membangun fondasi bagi perkembangannya dimasa yang akan mendatang.

Kategori :