Komunikasi dalam Bingkai Disrupsi di Era Digital

Rabu 03-07-2024,13:58 WIB
Reporter : Muhamad Hijar Ardiansah
Editor : Andre

Di Indonesia, media sosial menjadi platform komunikasi paling populer di semua kalangan.

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2024, terdapat 221 juta pengguna internet dari total 278 juta jiwa penduduk Indonesia, dengan tingkat penetrasi internet mencapai 79,5%.

Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hubungan komunikasi dengan media sosial sangatlah erat, karena dengan adanya media sosial maka komunikasi menjadi semakin cepat dan mudah untuk dilakukan, baik itu dengan komunikasi dengan cara chatting, telepon, ataupun dengan video call.

Tak dapat dipungkiri, pengaruh kehadiran media baru, terutama media sosial, telah membawa dampak yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi baru telah mengubah cara masyarakat dalam menggunakan teknologi.

Kehadiran media sosial sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangatlah luar biasa.

Dengan banyaknya layanan berbeda yang dapat digunakan, media sosial telah mengubah cara berkomunikasi dalam masyarakat.

Kehadiran media sosial bahkan berdampak pada cara masyarakat berkomunikasi di segala bidang.

Kehadiran media sosial membawa dampak perubahan cara berkomunikasi dari tradisional menjadi modern dan serba digital, serta membuat komunikasi yang berlangsung menjadi lebih efektif.

Kemudian, dengan media sosial, komunikasi menjadi lebih mudah, cepat dan transparan dalam menyampaikan informasi.

Selain itu, media sosial tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tetapi juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan lainnya.

Salah satu dampak yang paling terasa adalah munculnya konsep “netizen maha benar”, di mana pengguna media sosial merasa memiliki hak untuk menghakimi dan menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.

Kasus pembunuhan Vina Cirebon di tahun 2016 menjadi contoh nyata fenomena ini.

Media sosial dibanjiri dengan komentar dan spekulasi liar dari para netizen, banyak di antaranya yang tidak berdasarkan fakta dan justru hanya memperkeruh suasana.

Contoh komentar netizen yang menunjukkan fenomena “netizen maha benar” dalam kasus Vina Cirebon:

Kategori :