Sumsel kembali ditargetkan mendapatkan alokasi sebesar 300.000 hektare, sehingga produksi 1 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) akan segera tercapai.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, R Bambang Pramono mengatakan, kegiatan optimasi lahan rawa dan kegiatan olah tanah tahun ini belum optimal.
Itu karena kondisi alam dan curah hujan yang sangat tinggi, di mana hampir seluruh lawah rawa lebak masih tergenang banjir.
"Untuk itu Sumsel mendapatkan kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui kegiatan pompanisasi irigasi perpompaan, di mana untuk kegiatan pompanisasi di 17 Kabupaten/Kota rencananya akan direalisasikan sebanyak 3.255 unit dan irigasi perpompaan sebanyak 68 Unit," jelasnya.
BACA JUGA:Selain Padi, Kabupaten Penyangga Kota Palembang ini Juga Penghasil Kelapa Terbesar di Sumsel
"Di mana seluruh kegiatan optimasi lahan dan PAT akan berdampak pada produksi padi di Sumsel," lanjut Bambang.
Sementara itu, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Naudi Nurdika dan jajaran juga akan membantu melakukan percepatan olah tanah pasca panen.
“Percepatan olah tanah tersebut dilaksanakan tidak lain dan tidak bukan dalam rangka percepatan penanaman padi kembali, apabila dilaksanakan secara optimal oleh petani maka akan berdampak pada peningkatan produksi di Sumsel,” katanya. (*)