Ramadan: Seni Menyelami Diri

Selasa 26-03-2024,08:10 WIB
Reporter : Ibrahim Guntur Nuary
Editor : Andre

Puasa bersifat wajib dan tidak bisa dikompromikan lagi bagi yang mampu menjalankannya.

Jika menahan untuk tidak makan dan tidak minum saja sulit, bagaimana menahan yang lainnya.

Ini perlu adanya teguran dari orang sekitar, agar menghormati bulan ramadan dengan berpuasa.

Memang Allah SWT tidak butuh puasa dari seseorang, malah sebaliknya, orang yang berpuasa pada akhirnya untuk mendapatkan ridho Allah SWT kelak di akhirat.

Seni Kontrol Diri

Tubuh yang kita singgahi dengan dimasukkannya ruh, sepenuhnya kuasa ada di diri kita.

Tidak boleh selalu menyangkutpautkan tindakan yang kita lakukan atas izin Allah SWT, bagaimana dengan tindakan buruk, tidak akan mungkin Allah SWT bermain peran di dalamnya.

Penulis berkeyakinan semua hal yang kita lakukan adalah atas dasar kuasa dari diri kita.

Tubuh ibarat pesawat, pilotlah yang mengendalikan pesawat itu untuk terbang atau mendarat.

Jangan sampai menerbangkan diri setinggi-tingginya hingga sombong kepada orang lain.

Pesawat yang terbang pasti butuh mendarat, begitupun manusia, perlu membumi dan tidak boleh selalu merasa tinggi.

Seperti jargon yang sedang popular “ilmu padi abangkuh”, ini menjadi titik awal untuk mampu mengontrol diri.

Seni kontrol diri atas diri kita, yah kita sendiri.

Orang lain hanya bisa memberikan saran sesuai kemampuan, selebihnya ada pada diri orang tersebut yang mampu mengontrol diri atau tidak.

Apalagi dalam konteks berpuasa, sudah sangat wajib menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang buruk.

Mengontrol sudah pasti menahan, penerapannya perlu dipikirkan secara baik.

Kategori :