Kenapa Banyak Orang Mengalami Saraf Terjepit? Apa Penyebabnya dan Bagaimana Penangannya?

Itulah tanda dan bukti dari kekusaan Tuhan yang ada pada tubuh manusia jangan diingkari, tapi disyukuri.

BACA JUGA:Di Balik Namanya yang Aneh, Terdapat Fakta Bahwa Bunga Tahi Ayam Memiliki Manfaat Bagi Kesehatan

BACA JUGA:Wow, ini Manfaat Bunga Mawar untuk Kulit Wajah Agar Glowing, Begini Cara Alami Membuat Air Mawar

Satu saja dari miliaran sel saraf itu bermasalah atau Allah SWT cabut, maka akibatnya langsung bisa terasa berupa ketidakseimbangan seperti kesulitan berjalan, berbicara, bergerak, berpikir, dan lain-lain.  

Lalu, apa penyebab saraf terjepit? 

Menurut Dosen Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadja Madah, Dr dr Cempaka Thursina Sp S(K) dalam laman fkkmk.ugm.ac.id, saraf terjepit secara umummudah terjadi di bagian punggung. 

Penyebabnya bisa saja karena pernah mengalami terjatuh berat, tumor, trauma ringan repetitive tapi dalam jangka waktu yang lama, bisa karena ada penebalan ligament, faktor berat badan yang lebih, dan lain-lain. 

BACA JUGA:Bukan Cuma Buahnya, Ternyata Air Rebusan Daun Mangga Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan

BACA JUGA:Musim Hujan Tiba! Waspadai 6 Penyakit Ini yang Mungkin Bisa Menyerang Tubuh Anda

Dan penyebab umum juga bisa terjadi pada orang dewasa atau orang tua karena seiring bertambahnya usia. 

Gejala yang dapat dirasakan pada titik saraf terjepit pada bagian tubuh adalah berupa rasa tertusuk, rasa nyeri, rasa kemang, rasa panas, serta adanya rasa tidak nyaman yang menjalar. 

Nah, jika gejala pada titik tertentu itu sudah dirasakan, maka bersegeralah berkonsultasi dengan dokter terdekat. 

Dalam kondisi dokter menilai sudah mulai ada tanda parah, maka biasanya dokter akan memberikan obat berupa pereda nyeri dan anti depresan. 

BACA JUGA:Kalian Penderita Asam Urat? Jangan Khawatir, Ini 7 Obat Alami yang Bisa Ditemukan di Rumah

BACA JUGA:Jangan Lewatkan, Manfaat Daun Selada Air untuk Kesehatan yang Belum Diketahui Banyak Orang

Tapi jika dipandang tidak parah, maka langkah penangan bisa berupa kegiatan exercise yang penderita yang bersangkutan secara mandiri.