Dari 2.330 pendaftar tersebut, sudah 482 Nomor Induk Kependudukan (NIK) calon pembeli terverifikasi.
Dengan demikian, agar sisa kuota habis terjual hingga Desember 2023, harus laku terjual sedikitnya 2.100 unit sehari.
Jika angka terjual sebanyak 2.100 unit sehari, maka jika dikalikan 90 hari (3 bulan lagi sampai ke Desember), maka hasilnya 189.000 ludes beralih ke tangan masyarakat.
Sebaliknya, jika motor listrik subsidi terjual linier sekitar 600 an unit sehari, maka jika dikalikan 90 hari baru terjual baru sekitar 54 ribu unit, itu akan menyisahkan jumlah unit yang masih sangat banyak.
BACA JUGA:Kawasaki Resmi Memperkenalkan 2 Motor Listriknya, Intip Spesifikasi Umumnya Disini
Oleh karena itu, agar sisa kuota habis terjual sesuai harapan, pemerintah harus gencar kampanye dan sosialisasi mengajak masyarakat beralih ke motor listrik.
Begitu juga dari sisi masyarakat hendaknya menyadari akan pentingnya kendaraan roda dua bertenaga listrik berbasis baterai.
Apalagi program subsidi yang kedua ini persyaratannya sudah cukup ringan yaitu hanya dengan melampirkan NIK seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja selain dari usia minimal 18 tahun dan warga Negara Indonesia.
Nah, bagi kamu yang berminat beli motor listrik subsidi Rp 7 juta berikut daftar motor listrik subsidi Program 1 KTP 1 Motor beserta harga dan nama produsen:
BACA JUGA:Setelah Disubsidi, 5 Motor Listrik dari Pasifik Ini Murahnya Kebangetan, Simak Dulu Spesifikasinya
- Sterrato Rp 5.590.000 dari PT Roda Pasifik Mandiri
- VITO Rp 5.790.000 dari PT Roda Pasifik Mandiri
- Mizon Rp 6.150.000 dari PT Roda Pasifik Mandiri
- Sprinter AT Rp 7.900.000 dari PT Roda Pasifik Mandiri
- Sprinter Pro-MAX Rp 7.990.000 dari PT Roda Pasifik Mandiri