Jembatan Ampera di kota pempek ini sekarang sudah menjadi destinasi wisata andalan.
Keberadaannya yang indah dan sebagai sarana pemisah antara seberang ulu dan seberang ilir mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
Bagi wisatawan, kurang lengkap rasanya jika belum menjajal langsung jembatan tersebut dengan berjalan kaki.
Caranya menuju Jembatan Ampera juga gampang, cukup parkirkan kendaraanmu di sekitar Museum Sultan Mahmud Badaruddin II atau di lapangan parkir pangkal jembatan, lalu berjalan kaki ke atas jembatan hingga mendekati Menara Ampera.
Itu spot yang estetik untuk swafoto.
Diolah enimekspres.co.id dari berbagai sumber, berikut fakta Jembatan Ampera Palembang, destinasi wisata super andalan di Sumsel yang jarang diketahui:
BACA JUGA:Sejarah Masjid Agung Palembang, Peninggalan Kesultanan Darussalam yang Kini Jadi Pusat Wisata Religi
1. Ampera itu singkatan.
Kepanjangannya adalah Amanat Penderitaan Rakyat.
Panitia pembangunan dibentuk tahun 1957, dan langsung mengambil anggaran utama dari Pemerintah Kota Palembang sebesar Rp 30.000.000.
Total biaya pembangunan USD4.500.00 (USD 1 sama dengan Rp200,-), dan disepakati namanya adalah Jembatan Musi.
Nama itu diambil dari nama sungai yang dilintasi jembatan.
BACA JUGA:Fakta Tentang Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak
2. Diresmikan oleh Presiden Soerkarno pada 30 September 1965.
Jembatan ini diberi nama Jembatan Bung Karno dan langsung tercatat sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara.