Rupanya itu racun yang mematikan.
BACA JUGA:Ternyata Seperti Ini Persepsi Masyarakat Terhadap Legenda Si Pahit Lidah
Si Mata Empat pun mengerang-erang kesakitan memegangi tenggorokannya.
Tapi apa mau dikata.
Racun tersebut telah menjalar ke seluruh tubuhnya.
Dan seketika itu juga tubuhnya membiru.
BACA JUGA:Legenda Si Pahit Lidah, Cerita Rakyat dari Sumatera
Maka Si Mata Empat pun juga tewas di tempat yang sama.
Akibat terlalu sombong dan angkuh.
Merasa dirinya paling hebat di dunia ini, padahal masih ada yang lebih hebat sejagat raya ini yaitu Allah SWT.
Kedua jawara ini lalu dimakamkan oleh penduduk setempat di tepi Danau Ranau yang menjadi saksi sejarah pertarungan antara Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat. (*)
Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id