Masih dikatakan Kapolres, usai mandi dan berganti pakaian, pelaku langsung memasukkan motor korban ke dalam rumah kosong dan Hp korban yang sebelumnya di kamar gudang dipindahkan ke atas lemari dan membersihkan ceceran darah di lantai dengan menggunakan panci.
Pada saat membersihkan darah tersebut tiba-tiba ibu pelaku masuk ke rumah kosong tersebut dan menanyakan apa yang dikerjakan pelaku.
BACA JUGA:Waduh! Mobil Box Ini Isinya Batu Bara Ilegal, Polisi Langsung Tindak Tegas
Tetapi dijawab pelaku tidak ada dan malah menyuruh ibunya pergi ke toko.
Namun ibu pelaku histeris karena melihat banyak darah, dan pelaku langsung berlari ke toko yang berada di dekat rumah.
Melihat pelaku panik, ayah pelaku sempat bertanya di mana ibu pelaku, dan dijawab pelaku ada di rumah.
Kemudian ayah pelaku langsung pulang ke rumah untuk mengecek, dan pada saat ayah pelaku dalam perjalanan hendak pulang ia pun melarikan diri ke rumah kerabatnya dan minta diantarkan ke lapangan di depan kampus Serasan Dusun Muara Enim.
BACA JUGA:Bongkar Perumahan PT Bukit Asam, Buruh Harian Ini Dibekuk Tim Lakid Polsek Lawang Kidul
Setibanya di Dusun Muara Enim dan duduk bersama teman-temannya lalu meminjam motornya untuk melarikan diri.
"Pelaku kita tangkap ketika akan melarikan diri. Sebenarnya ia sudah berlari namun karena kehabisan uang ia kembali lagi. Pada saat kembali pelaku kita tangkap," bebernya.
Adapun motif pelaku, kata Kapolres, untuk sementara dari pengakuan pelaku yakni dendam lama, sebab beberapa tahun yang lalu tepatnya ketika pelaku duduk di kelas IX (Kelas III SMP), korban bersama teman-temannya pernah mengeroyoknya.
Dan sempat telah didamaikan serta sudah saling memaafkan.
BACA JUGA:Mobil Suzuki Vitara untuk Angkut Sawit Curian, 4 Pelaku Dicokok Polisi, Tuh Orang-orangnya
Pemicunya karena pelaku tersinggung dengan ucapan korban sehingga terjadilah perkelahian yang berakhir korban tewas di salah satu kamar yang berada di rumah kosong.
"Untuk menghilangkan jejak korban diseret ke dalam gudang dan ditutupi bekas pintu," pungkas Kapolres.
Sementara itu, RDN (17) warga Jalan Pramuka III Lorong PGRI, Kelurahan Pasar III, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, mengaku menyesal.