BACA JUGA:Bukan Hanya Mantan Bos PT Bukit Asam, 2 Orang Ini Juga Ditetapkan Tersangka Oleh Kejati Sumsel
4. Batu bara lignit
Dan yang keempat ini jenis batu bara yang mutunya lebih rendah lagi.
Batu bara lignit mutu rendah karena kadar airnya masih tinggi.
Tapi, batu bara lignit dapat pula digunakan dalam pembangkit listrik skala kecil atau dapat pula dimanfaatkan untuk industri lokal.
BACA JUGA:Dilema PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, Antara Batu Bara dan Energi Baru Terbarukan
BACA JUGA:Biomassa Dinilai Paling Efektif Gantikan Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 8
Meski batu bara banyak manfaat bagi kehidupan manusia terutama untuk pembakit listrik, tapi batu bara juga ada nilai negatifnya.
Yaitu hasil pembakaran dari batu bara dapat mencemari lingkungan melalui gas buangnya.
Itulah sebabnya kini Indonesia menargetkan hingga tahun 2060 atau lebih cepat, semua perusahaan pembakit listrik sudah meninggalkan batu bara dan beralih ke energi baru terbarukan (EBT).
Saat itu, Indonesia sudah mencapai Net Zero Emession (NZE).
BACA JUGA:Waduh! Mobil Box Ini Isinya Batu Bara Ilegal, Polisi Langsung Tindak Tegas
Sementara bagi Kabupaten Muara Enim sendiri, batu bara masuk dalam potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama dalam bidang pertambangan.
Kabupaten Muara Enim memiliki cadangan batu bara yang cukup besar, sehingga menjadi salah satu daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. (*)