Kujur yang sampai sekarang ada dan masih dipelihara pewarisnya yaitu bapak Alha di Dusun Tanjung Enim.
BACA JUGA:Halal bi Halal dengan Gubernur Sumsel, Plt Bupati dan Rombongan Kompak Berbatik Serasan
BACA JUGA:Menuju Tanjung Enim Kota Wisata, Berikut Tempat Rekreasi Memukau
Tombak Kujur terdapat dalam bambu yang lurus, namun selurus-lurusnya bambu tetaplah berbuku dan beruas.
Maka dari itu mulailah suatu pekerjaan dengan basmalah dan akhirkan dengan hamdalah.
Beristighfarlah selalu dan setiap waktu, karena kepada-Nya kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita mohon pertolongan.
Kujur Syekh Pelawe hakekatnya tongkatnya Musa.
BACA JUGA:Batik Warga Binaan Lapas Muara Enim Sumsel Berpeluang Bangkitkan UMKM Daerah
BACA JUGA:Tanjung Enim Sumatera Selatan jadi Kota Destinasi Wisata Nasional, Begini Persiapannya
Bukan pada itu kekuatannya tapi pada doa yang dipanjatkan kepada yang berhak kita sembah dan berhak kita mintakan pertolongan, yaitu Allah.
“Batik akan menuntun kita menjadi pribadi yang sabar tekun teliti dan mengetahui rahasia pesan dari leluhur karena leluhur menyimpan pesannya di setiap proses batik. Maka ikutilah dengan baik setiap tahapan atau proses pada batik tersebut Batik Kujur Khas Tanjung Enim.” tulis Ahmad Syahdan. (*)