Sebagaimana diketahui, PLTU Tanjung Enim juga pembakit listrik milik PT Bukit Asam yang bahan bakarnya adalah batu bara.
BACA JUGA:Belum Jalan Pakai Batu Bara, Ternyata PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Sudah Merancang Gunakan Biomassa
Kata Arsal, ujicoba dilakukan perlahan kepada PLTU Tanjung Enim yang berkapasitas 3x10 megawatt (MW) tersebut yaitu dalam kisaran 1 hingga 5 persen penggunaan biomassa.
Selebihnya, untuk sementara tetap menggunakan batu bara.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Neni Hendriati menjelaskan, penggunaan biomassa untuk bahan bakar PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 jauh akan lebih baik dalam upaya menekan emisi gas buang.
Katanya, pemerintah berharap banyak kepada perusahaan energi dan pertambangan agar mulai mengupayakan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar.
BACA JUGA:Biomassa Dinilai Paling Efektif Gantikan Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 8
BACA JUGA:Apa Itu Biomassa? Bahan Bakar Dirancang Pengganti Batu Bara untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 8
Ini juga, kata dia, sebagai realisasi dari upaya pemerintah menemukan energi baru terbarukan (EBT).
Selanjutnya, Neni berpesan agar dalam memproduksi biomassa untuk kegunaan bahan bakar selalu melibatkan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar perusahaan.
Sehingga diharapkan, jika masyarakat dilibatkan tentu saja akan didukung oleh masyarakat itu sendiri, dan keberlangsungan usaha akan terjamin.
“Agar berkelanjutan, libatkan masyarakat, dapatkan dukungan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar. Ini penting dan harus dijadikan pekerjaan rumah bagi kita semua,” pesannya. (*)