MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Untuk mendukung target Pemerintah Net Zero Emission 2060, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai masuk ke bisnis energi baru terbarukan (EBT).
Wujud nyatanya, pada 17 April 2023 lalu telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara PTBA dengan HDF Energi selaku perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan.
Kedua perusahaan telah bersepakat mengurangi emisi karbon berskala besar di wilayah usaha PTBA melalui pengembangan infrastruktur hydrogen fuel.
“Ini akan menyediakan energ hijau berkelanjutan dan stabil yang dibutuhkan PTBA,” kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail dalam keterangan resminya dikutip enimekspres.co.id dalam laman ptba.go.id.
BACA JUGA:PTBA Capai Produksi Batu Bara Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir
BACA JUGA:Segera Klaim Saldo DANA Rp4.900.000 Langsung Cair dari Google, Begini Caranya
Dikatakan Arsal, pengembangan EBT merupakan keharusan seiring dengan perkembangan teknologi.
Sehingga, pengembangan EBT termasuk peluang yang sudah saatnya diambil oleh PTBA sebagai salah satu perusahaan ternama berkelas dunia.
Selain itu, PTBA juga sudah bekerjasama dengan PT Jasa Marga dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Realisasinya penerangan jalan di Jalan Tol Jasa Marga dengan kapasitas 400 kilowatt-peak (kWp).
BACA JUGA:PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 Mampu Serap 5 Juta Ton Batu Bara PTBA
BACA JUGA:Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp1.000.000 Setiap Hari, Ini Aplikasinya
Bisnis PLTS lain yang sudah dimasuki PTBA di bidang EBT adalah PLTS di Bandara Soekarno-Hatta berupa 720 solar panel dengan kapasitas 241 kWp.
Berikutnya, bersama dengan PT Timah Tbk, PTBA jalin kerja sama EBT di wilayah operasi PT Timah.
Dipercayakan kepada anak perusahaan PTBA, PT Bukit Energi Investama akan membangun PLTS sebagai sumber penerangan.