JAKARTA, ENIMEKSPRES.CO.ID - Kantor Kementerian Perdagangan RI dalam siaran pers Selasa 2 Mei 2023 mengumumkan bahwa harga referensi Crude Palm Oil (CPO) untuk periode 1-15 Mei 2023 menguat menjadi USD 955,53/MT.
Dibanding periode sebelumnya pada 16-30 April 2023, nilai harga referensi CPO tersebut meningkat USD 22,84 atau sebesar 2,4 persen.
Penetapan harga referensi CPO ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan RI No 940 Tahun 2023 tentang Harga Referensi CPO yang Dikenakan Biaya Keluar dan Tarif Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan RI, Budi Santoso mengatakan, penguatan harga referensi CPO ini sudah melebihi ambang batas USD 680/MT.
BACA JUGA:Rantai CPO Itu Berawal dari TBS Sawit Petani
“Untuk itu, Pemerintah mengenakan biaya keluar CPO sebesar USD 124/MT dan ekspor USD 100/MT untuk periode 1 hingga 15 Mei 2023,” kata Budi dalam siaran pers tersebut.
Menurut Budi, ada bebarapa faktor yang mendorong sehingga harga referensi CPO menguat, seperti kekhawatiran akan menipisnya stok CPO di tingkat dunia.
Pengaruh utamanya karena produksi CPO di Negara besar penghasil CPO seperti di Malaysia dan di Indonesia berkurang atau menurun.
Terjadi penurunan produksi itu, kata dia, karena imbas dari libur Lebaran 2023 dan cuti bersama pekan lalu.
BACA JUGA:Petani Sawit di Muara Enim Sumsel Sambut Baik Rencana Pemerintah Tetapkan Sendiri Harga Acuan CPO
“Selebihnya, ada peningkatan permintaan CPO serta kebijakan dari Bank Sentral Uni Eropa yang menaikkan suku bunga acuan,” tutupnya. (*)