PALI, ENIMEKSPRES.CO.ID - Para petani karet di dalam wilayah Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali mulai semangat untuk menyadap pohon karet mereka.
Sebab, pasca pergantian Tahun 2023 harga karet khususnya wilayah Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi perlahan mulai merangkak naik.
Dari sebelumnya diharga Rp7.100 perkilogramnya, kini harga getah karet mencapai Rp7.500 perkilogramnya.
"Alhamdulillah harga getah karet sudah sejak sepekan terakhir mulai terlihat stabil," ungkap Ikhwan salah seorang petani karet di Kecamatan Talang Ubi.
BACA JUGA:2023 PNS akan Pensiun Massal ? Simak Penjelasan MenPAN-RB
Dikatakan Ikhwan, lahan sekitar dua hektar miliknya sudah bisa menghasilkan 2-3 bak getah karet ukuran 40 kilogram dalam setiap pekannya.
"Sebelum pergantian tahun paling banyak hanya dua bak getah karet dalam seminggu, dengan harga yang biasa. Namun sekarang Alhamdulillah, bisa untuk tambahan anak sekolah," katanya.
Senada, Indra petani karet lainnya berkata, dengan harga karet mencapai Rp7,500 perkilogramnya pihaknya sudah bisa menyisihkan uang untuk keperluan sekolah anaknya.
"Anak saya dua. Alhamdulillah sekarang bisa kredit Handphone untuk anak belajar online. Kami harap harga tetap stabil bahkan lebih tinggi lagi," ujarnya.
BACA JUGA:Tol Indralaya-Prabumulih Sumatera Selatan Miliki 20 Jembatan, Segini Progresnya
BACA JUGA:Pemilik Gudang BBM Terbakar di Lubuklinggau Jadi Tersangka, Ini Sebabnya
Sementara itu, Sani salah satu pengepul getah karet mengatakan, kenaikan harga ini disebabkan akibat kebutuhan stok yang tinggi di pabrik.
"Jadi permintaan pabrik yang tinggi membuat harga getah menjadi naik. Meskipun naiknya tersebut tidak begitu signifikan. Namun, memang cukup terasa di para petani karet saat ini," pungkasnya. (*)