OKI, ENIMEKSPRES.CO.ID - Direalisasikan HDMY setelah penantian selama 40 tahun, Jembatan Air Sugihan menjadi akses penghubung bagi masyarakat Kabupaten OKI – Banyuasin Provinsi Sumsel.
Untuk diketahui, setelah 40 tahun dinantikan, kini Jembatan Air Sugihan yang merupakan penghubung Kabupaten OKI dan Kabupaten Banyuasin Sumsel, direalisasikan pembangunannya oleh HDMY.
Di mana Pemprov Sumsel dibawah kepemimpinan pasangan Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Mawardi Yahya (HDMY) terus melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten/Kota di Sumsel.
Tidak terkecuali bagi masyarakat yang bermukim di kawasan perairan.
BACA JUGA:40 Tahun Dinantikan, Jembatan Air Sugihan Penghubung OKI - Banyuasin Sumsel Direalisasikan HDMY
Salah satu jembatan yang dibangun di masa kepemimpinan HDMY adalah Jembatan Air Sugihan di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.
Jembatan kerangka baja yang membentang di atas sungai tersebut memiliki bentang 260 meter yang saat ini progres pengerjaannya sudah mencapai 70 persen.
Di sela kunjungan kerjanya ke Desa Negeri Sakti Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumsel, pada Kamis 5 Januari 2022.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Mawardi Yahya, selain bersilaturahmi dengan PCNU dan Muslimat NU setempat.
BACA JUGA:40 Tahun Dinantikan Masyarakat, Jembatan Air Sugihan Sumsel Direalisasikan HDMY, Ini Penampakannya
BACA JUGA:JPU Kejari Lahat Tuntut 7 Bulan Terdakwa Pemerkosaan, Kementerian PPPA Beri Tanggapan Begini
Juga meninjau dari dekat progres pembangunan jembatan yang digadang-gadang mampu membuka akses keisoliran masyarakat yang bermukim di Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI dan Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.
“Saya bersama dengan Pak Gubernur Herman Deru ingin kawasan ini maju, masyarakat di sini dapat beraktivitas dengan lancar, dan masyarakat di kedua Kabupaten setelah jembatan ini difungsikan akan lebih sejahtera,” ungkap Wagub Sumsel Mawardi Yahya.
Lebih lanjut Wagub Sumsel ini menegaskan, dibangunnya jembatan rangka baja Air Sugihan merupakan wujud perhatian HDMY pada masyarakat setempat yang sejak 40 tahun menginginkan adanya jembatan sebagai akses lalu lintas jalur darat setelah sebelumnya hanya bergantung pada akses angkutan jalur air.