“Dulu waktu masih manager pertama Pak Toto itu akan diurus (izinnya), tapi tidak jadi. Tidak tahu sekarang, dan seharusnya memang mereka harus terbuka, karena menyangkut pajak dan lain-lain,” ungkap salah satu warga, tak ingin namanya tidak ditulis.
BACA JUGA:CDOB Gelumbang Sumatera Selatan Terkendala Moratorium, Ini 6 Kecamatan Calon Kabupaten Baru
Ia juga menyebut, untuk produksi perusahaan PT Malindo sudah disubkan ke PT Prima Fajar.
"Termasuk untuk pegawai (Outsourcing), sudah disubkan juga ke PT Prima Fajar," sebut warga ini.
Selain diduga bermasalah pada izin penggunaan jalannya, ia juga mempertanyakan kewajiban CSR perusahaan ke masyarakat.
"Belum ada itu sampai sekarang, untuk itu kami minta Pemerintah agar turun dan mengeceknya langsung," harap dia.
BACA JUGA:Aturan Baru Membeli BBM Pertalite dan Solar 2023, Apa Itu? Yuk Disimak
BACA JUGA:Walikota Lubuklinggau Sumatera Selatan Salurkan Seragam Sekolah Gratis ke Ribuan Pelajar
Sementara itu, terkait dugaan permasalahan tersebut, baik pihak PT Malindo maupun subkon PT Prima Fajar hingga berita ini dirilis belum memberikan keterangan resmi.
"Untuk masalah ini saya koordinasikan dulu dengan yang bewenang dengan masalah ini, Terima kasih,” ungkap Manager PT Malindo, Kusbani saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp belum lama ini.
Bahkan, di WhatsApp beberapa hari kemudian, ia menyebut masih belum menerima info dari pimpinan perusahaan.
"Sudah disamapaikan ke pimpinan, tapi saya belum dikabarin lagi. Jika sudah saya info. Maaf jika slow respon saya mau operasi. Terima kasih," tulisnya lagi, saat menjawab konfirmasi, pada 12 Desember 2022 lalu.
BACA JUGA:Tak Diberi ‘Jatah’ Pemuda Ini Sebar Foto Syur Pacarnya, Loh!
BACA JUGA:Libur Nataru 2023, Penumpang Kereta Api di Stasiun Muara Enim Meningkat, Segini Jumlahnya
Hingga terakhir, ketika dikonfirmasi kembali, pada 21 Desember 2022, yang bersangkutan juga menyebut masih belum mendapat kabar dari pimpinannya.