Tak hanya itu, dalam pengaplikasian, CNG tidak perlu melakukan perubahan yang signifikan terhadap sistem bahan bakar pada kendaraan.
Dengan kualitas oktan yang mencapai 98 atau setara dengan Pertamax Turbo.
Tentunya akan meningkatan peforma dari kendaraan serta dengan emisi gas buang yang lebih rendah dari Pertalite.
BACA JUGA:Kamu Harus Coba, 7 Kuliner Khas Banyuasin Sumatera Selatan Ini Bikin Nafsu Makan Bertambah
BACA JUGA:Ngebakso Yuk! Ini Rekomendasi 5 Tempat Makan Bakso Enak di Jambi
“Selain harga lebih murah, CNG juga memiliki performa lebih baik dari Pertalite karena dari bahan baku metana yang bersih dan beroktan tinggi,” terang M Haryo Yunianto.
Menurut M Haryo Yunianto, dalam penggunaan BBM Pertalite 4 liter per hari dengan konversi ke CNG.
Maka subsidi BBM setara 125 ribu kilo liter per tahun atau lebih pengganti bensin lebih irit 55 persen.
Dalam pengujian yang telah dilakukan oleh pihak Pertamina, untuk satu kali pengisian full tank CNG mempunyai jarak tempuh hingga 100 km bagi sepeda motor.
BACA JUGA:Satreskrim Polrestabes Palembang Polda Sumatera Selatan Tangkap 3 Spesialis Pelaku Curanmor 15 TKP
Nantinya, selain penggunaan bahan bakar baru pengganti Pertalite untuk sepeda motor, bahan bakar baru pengganti Pertalite itu juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain.
Di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil serta truk.
Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1.000 truk serta bus dan 18.000 kendaraan kecil.
Hal ini sejalan dengan program bahan bakar gas (BBG) yang telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.