Karena cukup banyak warga yang bertani karet, kelompok itu akhirnya membentuk rompok dengan jumlah puluhan kepala keluarga (KK).
Terpisah, Komunitas Guru Garis Depan (GGD), Koko, sekaligus anggota Komunitas Insan Bumi Mandiri, membenarkan di wilayah Muratara masih banyak sekolah pedalaman yang minim perhatian.
Mayoritas sekolah-sekolah pelosok itu berada di hulu aliran sungai.
Koko mengaku, ia bersama rekan-rekan GGD dan komunitasnya, sudah beberapa kali membantu di beberapa sekolah lokal jauh di Muratara.
BACA JUGA: Selang Dua Jam, Remaja di Muratara Nikahi Dua Gadis
Seperti SD Napal Maling, SD Lokal Jauh Minak, Sekolah Lokal Jauh Rompok Danau, sEkolah Lokal Jauh Sungai Cinau, dan lainnya.
“Kami sempat membangun beberapa jembatan gantung, membuat MCK, dan lainnya. Seperti di Lokal Jauh Muara Kulam kita sudah bikin jembatan dan rencana ke depan yang lokal jauh di Karang Pinggan juga akan kita bikin jembatan,” bebernya.
Pihaknya berharap kontribusi tersebut dapat bermanfaat dan menghidupkan semangat belajar terhadap anak-anak pelosok di Muratara.
Kendati hingga saat ini masih minim perhatian Pemerintah untuk membantu dan memperhatikan pelajar di pelosok daerah.
BACA JUGA: Puluhan Pelajar SMP Negeri 12 Prabumulih Diduga Keracunan Makanan saat Ikuti Perkemahan Pramuka
“Sebenarnya miris melihat dunia pendidikan anak-anak lokal jauh, semangat mereka besar untuk bersekolah. Tapi tak jarang mereka harus bertaruh nyawa saat hendak pergi ke sekolah,” bebernya.
Menurut Koko, minimnya akses penyeberangan membuat anak-anak itu harus melintasi aliran sungai setiap hari.
Saat debit air sungai meluap, pelajar Sekolah Dasar Lokal Jauh yang berada di Dusun Karang Pinggan, Kelurahan Muara Kulam, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Muratara, harus lebih waspada karena terancam digulung derasnya arus aliran sungai.
Pihaknya mengaku bersama GGD dan komunitasnya akan terus membantu pendidikan khususnya di wilayah Kabupaten Muratara.
BACA JUGA: Bus Paskibra Kecamatan Muara Belida Mengalami Kecelakaan di Tol Palembang
:Kami berupaya semaksimal mungkin melakukan komunikasi dengan beragam pihak dan mengajukan proposal untuk membantu anak-anak pedalaman," tukasnya. (*)