UMKM untuk Kesejahteraan Masyarakat Sumatera Selatan

Kamis 10-11-2022,12:09 WIB
Editor : Redaksi Enim Ekspres

Oleh: Ike Julies Tiati / Ike Suharjo (Penulis adalah Pengamat Sosial/Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo)

TIDAK dapat dipungkiri bahwa saat ini UMKM di Indonesia telah memasuki babak baru, setelah mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.

Sebelumnya, kondisi UMKM lokal sempat mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir.

Berdasarkan survei dari UNDP dan LPEM UI yang melibatkan 1.180 responden para pelaku UMKM diperoleh hasil bahwa pada masa itu lebih dari 48% UMKM mengalami masalah bahan baku.

77% pendapatannya menurun, 88% UMKM mengalami penurunan permintaan produk, dan bahkan 97% UMKM mengalami penurunan nilai aset.

Namun, upaya pemerintah membangun kembali perekonomian dan mengembangkan UMKM melalui kebijakan strategis yang diterapkan memang patut diapresiasi.

Saat ini UMKM berperan sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha.

Kontribusi UMKM terhadap PDB saat ini juga telah mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Namun sayangnya, keberhasilan pengembangan UMKM saat ini masih terbatas pada kota-kota besar saja.

Sumatera Selatan misalnya, jumlah UMKM terbanyak berada di ibu kota, yaitu Kota Palembang, yang didominasi oleh UMKM kategori kuliner.

Meskipun begitu, di beberapa kabupaten yang ada di Sumatera Selatan saat ini juga sedang berupaya mengembangkan UMKM-nya.

Penulis meyakini bahwa sudah saatnya seluruh wilayah kabupaten maupun kota di Sumatera Selatan harus mengembangkan sektor UMKM-nya sebagai upaya membangkitkan kembali perekonomian masyarakat setempat.

Menurut penulis, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan harus serius mengembangkan UMKM di tiap wilayah agar penyerapan tenaga kerja tidak hanya terfokus pada sektor pertanian saja.

Karena, saat ini sektor pertanian di Sumatera Selatan menyerap hampir 50% tenaga kerja dan menyumbang sekitar 15,12% perekonomian, artinya sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani.

Padahal ada banyak produk kreatif daerah setempat yang berpotensi untuk menjadi bisnis bagi para pelaku usaha di daerah.

Kategori :