“Hasil dari kesimpulan kami, apa yang dilakukan Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh,” jelas Mahfud MD.
“Dia hanya hendak memberitahu harus hati-hati, (data) akan bisa dibobol, dan sebagainya,” kata Mahfud lagi.
Meski demikian, Mahfud menyatakan Pemerintah tetap serius menangani kasus ini.
Salah satunya dengan membentuk satuan tugas perlindungan data yang akan melindungi data-data, terutama data negara, dari ancaman peretasan ataupun kasus kebocoran data.
BACA JUGA: CCTV Rekam Oknum Senior Gontor Siksa Santri Asal Palembang
Menurut Mahfud, peretasan Bjorka mengingatkan bangsa Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pengamanan data, baik data-data negara maupun data masyarakat.
“Kami akan menjadikan ini sebagai peluang, sebagai pengingat untuk sama-sama berhati-hati,” pungkas Mahfud MD.
Adapun Bjorka masih menjadi trending topik di twitter hari ini, Rabu 14 September 2022.
Dalam beberapa cuitan, seorang akun @volt_anonym mengunggah identitas akun bernama Muhamad Said Fikriansyah yang disebut sebagai Bjorka.
BACA JUGA: Jutaan Data Nomor Seluler Bocor di Forum Breached, Begini Penjelasan Kementerian Kominfo
“Data yang katanya 133 M dari meretas kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah data yang dia curi sebanyak 133M padahal 200 an," tulis akun @volt_anonym sambil menandai akun @muhammadsaidfikriansyah.
"Ngaku gak lu! @muhammadsaidfikriansyah. Ini sama saja data dump (sampah) yang sudah banyak kadaluarsa" tambahnya.
"Data lu sama data Bjorka sama!!" sambungnya. (disway.id/dnn)