Korlantas Polri Jelaskan Kronologi Kecelakaan Maut Bus di Sumedang

Kamis 11-03-2021,09:39 WIB
Editor : Redaksi Enim Ekspres

ENIMEKSPRES CO ID JAKARTA Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto menjelaskan kronologi kecelakaan maut di Sumedang bermula dari bus yang diduga hilang kendali hingga terbanting dan terperosok ke jurang di Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang Jawa Barat Dalam peristiwa itu berdasarkan analisis sementara menurut Kushariyanto terjadi sekitar pukul 18 30 WIB pada Rabu 10 3 2021 Kontur jalan yang menurun panjang serta menikung diduga membuat bus bergoyang sebelum akhirnya mengalami kecelakaan Akhirnya sopir ini banting setir ke kiri dia sempat muter kena guard rail pagar pengaman jalan jadi dari kepala posisi di depan dia langsung menjadi terbalik kata Kushariyanto di lokasi kecelakaan Adapun sejauh ini menurutnya hal itu masih dugaan sementara karena pihaknya masih terus melakukan penyelidikan di lokasi dengan metode Traffic Accident Analysis TAA Selain itu dia juga menduga salah satu faktor bus itu hilang kendali adalah karena kelebihan muatan penumpang Baca juga Ke Lokasi Kecelakaan Bus Sriwijaya Irjen Istiono Trek Ini Terlalu Tajam Jalur Tol Diselimuti Tanah Petugas Berlakukan Contraflow Dihantam CBR Mobil Dinas Pj Sekda Muara Enim Terbakar Dari data yang diterima jumlah penumpang memang tidak sebanding dengan jumlah tempat duduk Karena kondisi penumpang itu 66 orang yang notabene di situ harusnya cuma 62 atau 63 tempat duduk kata Kushariyanto Kushariyanto juga memastikan jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Garut dan Sumedang melalui kawasan Wado dengan lebar sekitar enam meter itu memang tidak seharusnya digunakan oleh kendaraan sejenis bus besar Dia menduga sopir bus tidak mengenali kontur dan kesempitan jalur yang akan dilaluinya Sopir itu menurutnya diduga menggunakan aplikasi peta daring untuk menentukan jalan yang akan dilalui untuk menuju Kabupaten Subang Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan bus yang ditumpangi para pelajar dan orang tuanya itu hendak kembali menuju Kabupaten Subang setelah berziarah ke kawasan Tasik dan berwisata di Pangandaran Dari data yang diterima isi penumpang bus terdiri dari 70 persen merupakan orang tua pelajar dan 30 persen merupakan pelajar Kalau kendaraan besar sesungguhnya tidak diperkenankan ke jalur ini kata Hery jpg

Tags :
Kategori :

Terkait