Berikut Ini Sederet Fakta Antraks Terjadi di Gunung Kidul, Bupati: Hewan Sakit atau Mati Jangan Dibrandu

Berikut Ini Sederet Fakta Antraks Terjadi di Gunung Kidul, Bupati: Hewan Sakit atau Mati Jangan Dibrandu

Waspada terhadap bahaya antraks. Bupati Gunung Kidul meminta kepada warganya jika hewan sakit jangan dibrandu. Foto: dok enimekspres.co.id--

Sederet Fakta Antraks Terjadi di Gunung KIdul, Bupati: Hewan Sakit atau Mati Jangan Dibrandu

ENIMEKPRES.CO.ID- Ada puhuhan warga di Gunung Kidul yang postif terjangkit antraks.

Dinkes telah mengambil sampel darah warga yang menyembelih dan mengonsumsi daging sapi yang terpapar antraks.

Ada 125 orang yang diambil sampel darahnya. Dari jumlah itu ada yang bergejala 18 orang.

Gejalanya di antaranya: ada yang luka, bengkak, pusing, diaere dan pusing.

Kemudian Dinkes setempat melakukan pemeriksaan kepada warga Semanu. Hasilnya warga seropositif bertambah.

Seropositif adalah adanya antibodi terhadap patogen dalam darah.

Lalu 143 orang yang sudah menjalani pemeriksaan serum dan yang positif 87 khusus untuk di daearah Candi Rejo.

Untuk yang bergejala tidak ada, dan dalam pemantauan serta kondisinya sehat.

BACA JUGA:Ini Usaha Kemenkes untuk Hindari Antraks Meluas, Wasapada Sudah Ada yang Meninggal Dunia

Mewabahnya kasus antraks di sebuah daerah Gunung Kidul tak terlepas budaya setempat.

Mengonsumsi hewan yang sedang sakit. Ya, ketika hewan itu sakit dari pada mati mubazir mereka lalau menyembelihnya.

Lalu daging hewan sembelihan yang sakit itu dibagi-bagi ke sejumlah tetangga atau warga sekitarnya. Ada yang dijual dagingnya dengan harga murah.

Bahkan ada sapi yang sudah mati, diambil dagingnya, bukan hewan mati hasil sembelihan dari hewan yang semula hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: