BRI Danareksa Sekuritas Gelar Market Outlook Second Half 2025

BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menggelar acara Market Outlook Second Half 2025 bertajuk “Unlocking Trends, Timing Your Trades”. Foto : Istimewa--
Head of Equity Research BRIDS Erindra Krisnawan menyampaikan bahwa meskipun ekonomi global masih menunjukkan perlambatan, kondisi domestik Indonesia memberi harapan akan pemulihan pasar yang sehat.
“Meski ekonomi global masih melambat. Namun, hal itu diikuti dengan stabilitas ekonomi dalam negeri yang masih baik. Selain itu, valuasi pasar saham Indonesia masih tergolong rendah ini menjadi peluang menarik bagi investor jangka menengah. Prospek pemulihan ditopang oleh BI rate yang lebih bersahabat, serta akselerasi belanja negara. Sektor yang kami soroti antara lain konsumer dan telekomunikasi,” papar Erindra.
BACA JUGA:Kepercayaan Investor Global Menguat, Transformasi Jadi Fondasi Daya Tarik Saham BBRI
Melengkapi pandangan makro tersebut, Ronald A. Hutagalung, Manager Investor Relations dari Pertamina Geothermal Energy (PGEO), memberikan perspektif dari sektor strategis, khususnya energi terbarukan, yang kini menjadi fokus transisi nasional yang menyoroti besarnya potensi energi terbarukan di Indonesia, khususnya panas bumi, sebagai penggerak transisi energi nasional.
“Dengan dukungan kebijakan nasional dan pembangunan infrastruktur seperti Supergrid, kami di PGE berkomitmen menjadi penggerak utama transisi energi bersih. Kami menargetkan kapasitas terpasang hingga 1,7 GW pada 2033 serta mendorong investasi pada pengembangan produk turunan panas bumi dan industrialisasi komponen pendukung pembangkit. Kinerja kami pun solid, dengan EBITDA margin berkisar 80% dan availability faktor mendekati 100%,” jelas Ronald.
Kemudian, Dari sisi teknikal, Om Ben, Professional Trader & Stock Enthusiast, menutup sesi outlook dengan membagikan strategi praktis yang dapat diterapkan investor ritel untuk menghadapi dinamika pasar yang penuh tantangan.
“Trading bukan soal cuan besar sesaat, tapi soal konsistensi dan disiplin. Di semester dua ini, siapkan strategi yang jelas, risk management yang ketat, dan mental yang sabar. Fokus pada saham-saham IPO dan strategi swing trading berbasis support resistance. Jangan FOMO, evaluasi rutin, dan hindari overtrade. Momentum tetap ada, apalagi dengan banyaknya saham big cap yang sedang terdiskon dan aksi korporasi menarik,” papar Om Ben.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: