Bupati Edison Resmikan Sarana Kerja Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Enim

Saat ini, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan stakeholder terkait seperti dengan PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Bukit Asam melalui pembuatan paving block memanfaatkan fly ash dan bottom Ash (FABA) sebagai bahan untuk pembuatan paving block yang berkualitas.

Lalu, juga melakukan kerja sama dengan PT Mitra Kita Jaya dalam penyediaan  Wartelsuspas dan pembuatan roti di sarana pelatihan narapidana (Sapena) bakery.

BACA JUGA:Penuhi Hak Sipil, 32 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Enim Ikuti Perekaman e-KTP

BACA JUGA:Meriahkan HBP ke-61, Lapas Kelas IIB Muara Enim Gelar Pekan Olahraga dan Seni Narapidana

Hal ini sebagai implementasi mewujudkan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yaitu meningkatkan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk UMKM.

Dengan demikian akan memberikan manfaat yang besar bagi Warga Binaan agar memiliki keterampilan setelah kembali ke masyarakat sebagai bekal dalam menjalani hidup yang normal dan menjadi manusia yang bermanfaat.

"Harapan kami ke depan Lapas Muara Enim bisa lebih meningkatkan kerja sama, baik kepada Pemerintah Daerah Muara Enim maupun pihak-pihak lain yang terkait, sehingga program-program yang kita buat berkesinambungan dan dapat memberikan pembinaan serta manfaat bagi warga binaan," ujarnya.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pemasyarakatan Sumsel, Erwedi Supriyatno, mengapresiasi atas kinerja dan sinergisitas yang telah dibangun oleh Lapas Kelas IIB Muara Enim, baik dengan Pemda maupun pihak lainnya sehingga membuat Sarana Kerja Pembinaan Kemandirian Warga Binaan.

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Petugas dan Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Enim Lakukan Perawatan Tanaman Terong

BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Muara Enim Salurkan Paket Sembako untuk Keluarga Warga Binaan dan Masyarakat

Dengan adanya keterampilan untuk Warga Binaan ini, bisa memberikan bekal mereka setelah bebas sehingga tidak menganggur.

"Ini saya sengaja mewajibkan seluruh Kalapas untuk hadir, supaya mereka melihat dan termotivasi untuk bersinergi dan membuat hal serupa di tempatnya masing-masing. Ini supaya bisa menjadi percontohan," jelasnya.

Sumber: