KAI Terus Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi

Peluncuran penggunaan inovasi Ground Detector Lokomotif oleh KAI. Foto : Istimewa--
ENIMEKSPRES.CO.ID - PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan operasionalnya.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mendorong inovasi internal perusahaan dan menjalin kolaborasi dengan institusi akademik salah satunya dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Bertempat di Dipo Lokomotif Cipinang, pada Sabtu 15 Februari 2025, dilaksanakan peluncuran penggunaan inovasi Ground Detector Lokomotif.
Yaitu, salah satu inovasi yang berhasil dikembangkan oleh karyawan Depo Lokomotif Bandung bernama Wanda Sri Wahono.
BACA JUGA:Meningkat 6,59%, KAI Group Layani 39,08 Juta Penumpang Selama Januari 2025
BACA JUGA:KAI Tutup 8 Perlintasan Sebidang Selama Januari 2025, Masyarakat Diminta Tidak Membukanya Kembali
“Teknologi ini berfungsi mendeteksi risiko gangguan sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar akibat kebocoran arus," jelas Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana, John Robertho.
"Dengan adanya Ground Detector Lokomotif, KAI dapat mengantisipasi masalah kebocoran arus pada lokomotif lebih dini sehingga meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keselamatan operasional layanan kereta api," lanjutnya.
Pada kesempatan terpisah, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba menjelaskan, inovasi semacam ini perlu melewati berbagai tahapan sebelum dapat diterapkan secara luas.
Salah satu framework yang digunakan adalah Technology Readiness Level (TRL) yang mengukur kesiapan teknologi.
BACA JUGA:KAI Angkut 5,5 Juta Ton Barang Selama Januari 2025, Didominasi Batu Bara
“Melalui berbagai tahap uji untuk mengukur kesiapan teknologi, salah satunya melalui TRL sampai 9 teknologi tersebut harus melalui validasi dan pengujian di lingkungan operasional sebenarnya," jelas Anne.
"Oleh karena itu, KAI menjalin kemitraan dengan UGM untuk mempercepat pengembangan dan penerapan teknologi ini,” tambah Anne lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: