DESA IMPIAN, Upaya PT Bukit Asam Wujudkan Mimpi Masyarakat Mandiri dan Lingkungan Lestari

DESA IMPIAN, Upaya PT Bukit Asam Wujudkan Mimpi Masyarakat Mandiri dan Lingkungan Lestari

Melalui inovasi sosial DESA IMPIAN, PT Bukit Asam berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara bijak dan berkelanjutan. Foto : Humas PT Bukit Asam --

BACA JUGA:Kembangkan Biomassa dari Kaliandra Merah, PT Bukit Asam Bangun Pilot Plant Wood Pellet

Ia mengaku tidak tenang bekerja di PETI. Ada rasa was-was terkena razia. Belum lagi risiko kecelakaan kerja.

"Awalnya kami bekerja di PETI. Tapi kami kemudian menyadari bahwa kami harus keluar dan mencari mata pencaharian lain," kata Tonidi.

Bersama kawan-kawannya, Tonidi mendirikan Kelompok Bangsal Pematang yang beranggotakan 15 orang.

Dengan dukungan PT Bukit Asam, mereka memulai usaha budidaya burung puyuh pada April 2024.

BACA JUGA:PT Bukit Asam Sabet 5 Penghargaan Good Mining Practice dari Kementerian ESDM

BACA JUGA:PT Bukit Asam Unit Dermaga Kertapati Gelar Pengobatan Gratis dan Penanganan Stunting

"Kami mendapat bantuan 200 ekor indukan burung puyuh yang siap bertelur, kendang, pakan, pelatihan, dan sebagainya dari Bukit Asam," ujarnya.

Dalam sehari, Kelompok Bangsal Pematang bisa memperoleh 8-9 butir telur burung puyuh.

Omzet dari usaha ini mencapai kurang lebih Rp 10 juta per bulan.

BACA JUGA:PT Bukit Asam Sinergi dengan 3 Bank Himbara untuk Fasilitas Pemanfaatan DHE Sumber Daya Alam

BACA JUGA:PT Bukit Asam Sukses Raih 3 Penghargaan di Ajang Top BUMN Awards 2024

Tak hanya telurnya, kotoran burung puyuh juga bernilai ekonomi.

Kelompok Bangsal Pematang memasok kotoran burung tersebut ke SIBA Pembibitan untuk diolah menjadi pupuk organik.

"Kita kerja sama dengan kelompok (SIBA) Pembibitan untuk suplai kotoran burung. Kotoran burung tersebut dimanfaatkan untuk pupuk," tutur Tonidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: