Sejarah BRI, Berdiri di Zaman Kolonial hingga Menjelma Sebagai Bank dengan Aset Terbesar di Asia Tenggara

Sejarah BRI, Berdiri di Zaman Kolonial hingga Menjelma Sebagai Bank dengan Aset Terbesar di Asia Tenggara

Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI). Foto : Istimewa --

Pada masa itu, banyak masyarakat Indonesia yang terjebak dalam hutang kepada rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi. 

Kondisi ini menyebabkan penderitaan ekonomi yang parah, terutama di kalangan petani dan pekerja rendahan.

Melihat situasi ini, Raden Bei Aria Wirjaatmadja tergerak untuk mendirikan lembaga keuangan yang bertujuan melindungi rakyat kecil dari praktek lintah darat.

BACA JUGA:BRLife Beragam Produk dengan Aneka Proteksi, Pendidikan, Kecelakaan Hingga Jiwa

BACA JUGA:BRI Raih Pertumbuhan Aset Wealth Management 23,05% dan Peningkatan Layanan untuk Nasabah Prioritas

Perkembangan Selama Masa Kolonial

Seiring berjalannya waktu, lembaga ini berkembang dan mulai melayani lebih banyak orang, tidak hanya pegawai negeri tetapi juga masyarakat umum. 

Bank ini kemudian menjadi model bagi pendirian lembaga-lembaga keuangan serupa di berbagai wilayah Hindia Belanda. 

BACA JUGA:Usaha Makin Berkembang Pakai KUR, Bunga Kecil dan Pencairan Cepat

BACA JUGA:Mau Nabung Emas? Bisa di BRImo Loh, Ini Caranya

Pada tahun 1912, bank ini diakui secara resmi oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai lembaga keuangan dengan peran penting dalam perekonomian rakyat.

Pada periode ini, BRI terus berkembang dengan menambah cabang di berbagai daerah, meskipun masih dengan fokus utama pada melayani rakyat kecil di pedesaan. 

Bank ini memberikan kredit mikro untuk sektor pertanian, perdagangan kecil, dan kegiatan ekonomi rakyat lainnya, yang menjadi fondasi perekonomian masyarakat saat itu.

BACA JUGA:Kelompok Petani Durian di Pekalongan Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

BACA JUGA:Raih Penghargaan, Yuk Ketahui Ini Lokasi ATM BRI di Palembang dan Progam Bagi UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: