Peran Dokter Obgyn Sangat Penting dalam Memberikan Edukasi Stunting pada Masyarakat
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menyebut bahwa peran dokter Obgyn atau yang lebih dikenal dengan sebutan dokter kandungan sangatlah penting dalam memberikan edukasi mengenai stunting pada masyarakat. Foto : DOK--
PALEMBANG, ENIMEKSPRES.CO.ID - Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menyebut bahwa peran dokter obsteri dan ginekologi (Obgyn) atau yang lebih dikenal dengan sebutan dokter kandungan sangatlah penting dalam memberikan edukasi mengenai stunting pada masyarakat.
Terutama bagi para calon pengantin perempuan dan calon ibu.
Hal itu diungkapkannya Agus Fatoni saat menyampaikan sambutan pada Gala Dinner 5th Regional Obgyn Sumatera Update (ROSADE) di Griya Agung, Palembang, Sumsel, pada Minggu 21 April 2024.
“Peran Bapak/Ibu sangat penting dalam memberi edukasi bahwa bayi stunting itu perlu mendapat makanan dengan gizi yang cukup," kata Fatoni.
BACA JUGA:Ini 26 Formasi PPPK Pemkab Muara Enim yang Tidak Ada Pendaftarnya, Terbanyak Dokter Spesialis
"Oleh karena itu, peran dari PKK dan Posyandu di desa-desa maupun kelurahan-kelurahan sangatlah penting,” tambah Fatoni.
Fatoni menilai bahwa angka kematian ibu dan bayi perlu menjadi perhatian bersama.
“Tentu tantangan ibu dan calon bayi menuju kelahiran yang sehat menjadi tantangan kita bersama, baik pemerintah maupun para dokter," sebut dia.
"Oleh karena itu, kebersamaan sangatlah penting terutama dalam menangani stunting,” jelas Fatoni.
BACA JUGA:Telah Resmi Dibuka, Beasiswa di President University Fakultas Kedokteran! Ini Syaratnya
Di sisi lain, untuk diketahui Pemprov Sumsel telah mencanangkan Gerakan Penanganan Stunting Serentak se-Sumatera Selatan (GPSSS).
Melalui gerakan ini, Pemprov bersama Kabupaten/Kota juga seluruh stakeholder terkait bersama-sama mengentaskan stunting di Sumsel dengan beberapa program unggulan, salah satunya adalah Ayah-Ibu Asuh Stunting.
“Pengentasan stunting untuk bayi-bayi ini bisa diangkat sebagai anak asuh. Maka program Ayah-Ibu Asuh Stunting ini sudah kita canangkan, jika kita break down per desa atau kelurahan itu biasanya ada dua atau lima anak penderita stunting," katanya.
"Artinya, jika penanganan stunting sudah dilaksanakan dari desa dan diangkat menjadi anak asuh itu tidak terlalu berat. Dengan cara apa tentunya dengan memberikan makanan sehat dan gizi yang cukup kepada mereka,” jelas Fatoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: