Jangan Dibeli Motor Listrik Subsidi Nilai TKDN di Bawah 40 Persen, Ini Sebabnya

Jangan Dibeli Motor Listrik Subsidi Nilai TKDN di Bawah 40 Persen, Ini Sebabnya

Sepeda motor listrik. Foto : Istimewa--

ENIMEKSPRES.CO.ID - Pemerintah mensyaratkan bahwa nilai Tingkat Komononen Dasar (TKDN) motor listrik subsidi minimal 40 persen.

Keterangan nilai tertera dalam sertifikat yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai salah satu syarat menjadi anggota penerima program motor listrik subsidi.

Nilai tersebut menyangkut soal kualitas atau mutu suatu produk motor listrik subsidi.

Semakin tinggi nilai dari 40 persen tentu akan semakin baik pula kualitasnya.

BACA JUGA:N9 Pro Smart, Motor Listrik Subsidi dari Uwinfly Terlaris, Cek Spesifikasinya di Sini

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian sejak awal program motor listrik subsidi diluncurkan sudah menegaskan dan meminta kepada semua produsen penerima program motor listrik subsidi mentaati aturan tersebut.

Sebab, jika di kemudian hari ditemukan dan terbukti ada produsen yang nilai produk TKDN-nya tidak sampai 40 persen, maka akan disanksi berupa dikeluarkan dari keanggotaan.

Artinya, jika ada motor listrik subsidi nilai TKDN-nya di bawah 40 persen, sebaiknya masyarakat jangan beli karena itu erat kaitannya dengan kualitas atau mutu produk tersebut.

Awal dibuka program motor listrik subsidi pada awal Mei 2023 lalu hanya ada sekitar 28 merek dari sekitar 14 produsen.

BACA JUGA:5 Kelemahan Motor Listrik Ini Harus Dipertimbangkan Sebelum Dibeli, Apa Saja? Yuk Simak

Hingga awal September 2023, sudah ada sekitar 33 merek atau model motor listrik dari 16 produsen.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah sampai program motor listrik subsidi berakhir pada Desember 2024 mendatang, baik dari jumlah merek maupun dari sisi produsen.

Hal ini pernah disampaikan langsung Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setyadi.

Menurut Budi sebagaimana dilansir enimekspres.co.id dari laman kemenperin.go.id, ke depan, industri yang mau bermitra dengan pemerintah akan terus bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: