Santri Tewas Dianiaya, Wakil Presiden Evaluasi Pondok Pesantren

PALEMBANG, ENIMEKSPRES.CO.ID - Menanggapi kejadian tewasnya salah satu santri asal Palembang di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern di Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin bakal mengevaluasi seluruh pondok pesantren di Indonesia agar tidak terjadi hal serupa.

“Hal ini memang menjadi perhatian kita untuk melakukan evaluasi di setiap pesantren,” ungkap Ma'ruf Amin, usai meresmikan masjid di Bank SumselBabel (BSB) Jakabaring Palembang, pada Rabu 7 September 2022.

Ma'ruf Amin juga mengatakan jika pihak keluarga ingin ini diproses, maka harus diselesaikan sampai selesai.

BACA JUGA: Pemprov Sumsel Dukung Tim Bantuan Hukum Rebut Kembali Pondok Mesudji

Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga berharap atas kejadian ini jangan sampai mendeskripsikan citra buruk pesantren.

“Dulu pesantren tidak begitu, karena anak santri dididik supaya berakhlak mulia,” tegas Maruf Amin.

Dijelaskannya, tugas pondok pesantren itu ada dua, yakni memberi ilmu dan pemahaman tentang agama.

Selain itu, di pondok pesantren diberi dan didik untuk berakhlak mulia.

BACA JUGA: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Gelar Aksi Damai di Depan DPRD Sumsel

Lebih lanjut, kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menyikapi kejadian belakangan ini yang menyangkut kekerasan di pondok pesantren.

Pemerintah akan melakukan evaluasi mengapa hal ini bisa terjadi dan mencari tahu penyebabnya.

“Mestinya kan akhlaknya ini dibangun, menghormati dan menghargai satu sama lain, ini yang menjadi perhatian kita,” ucap Ma’ruf Amin.

Diberitakan sebelumnya, Siti Soimah salah satu jurnalis di Palembang mengadukan dugaan kematian sang anak bernama M Albar Mahdi, yang mengalami dugaan tindak kekerasan kepada pengacara Hotman Paris Hutapea, saat berada di Palembang, Minggu 4 September 2022.

Sumber: sumeks.co