Hanya Ada di Agustus, Omzet Penjualan Telok Abang Capai Jutaan Rupiah

Hanya Ada di Agustus, Omzet Penjualan Telok Abang Capai Jutaan Rupiah

Telok abang yang hanya dijual saat HUT Kemerdekaan RI di Palembang. Foto : DENY SUMEKS.CO/DNN--

ENIMEKSPRES.CO.ID, PALEMBANG - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tidak hanya dimeriahkan dengan banyaknya bendera Merah Putih di setiap sudut Kota Palembang.

Kapal telok abang selalu hadir setiap peringatan HUT Kemerdekaan RI. Seperti yang dilakukan oleh pedagang kaki lima di Jalan Merdeka, depan Kantor Walikota Palembang dan Jalan KI Gede Ing Suro, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang, Sumsel.

Pedagang menjajakan dagangan berupa mainan kapal-kapalan yang terbuat dari kardus dan ditaruh telur rebus berwarna merah di dalamnya.

BACA JUGA: Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di Benteng Kuto Besak

"Alasannya, karena sifat HUT RI setahun sekali, makanya kalau bukan momen ini tidak laku telok abang dijual untuk sehari-hari," kata salah satu pedagang mainan telok abang, Umar (55) di Jalan KI Gede Ing Suro, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang, Rabu (17/8/2022).

Dia mengaku tradisi telok abang di Palembang dulunya dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun ratu Belanda Wilhelmina II, pada saat Indonesia dalam masa kolonialisme.

BACA JUGA: Bupati Kurniawan Serahkan Santunan Dana Kehormatan Bagi Veteran dan Janda Veteran

Namun tradisi berubah untuk memperingati kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Telok abang merupakan telur rebus yang diberi warna merah. Dahulu bahan yang digunakan untuk telok abang merupakan telur bebek, namun semakin hari telur ayam lebih banyak digunakan untuk bahan pembuatannya," ujarnya.

BACA JUGA: Renungan Suci, Gubernur Herman Deru Ajak Generasi Muda Teladani Semangat Para Pahlawan

"Pewarna yang digunakan untuk pembuatan telok abang merupakan pewarna makanan yang berwarna merah atau dalam bahasa Palembang biasa disebut abang kue," lanjut Umar.

Sementara itu, salah satu pedagang mainan telok abang, Febri (55) di Jalan Merdeka menambahkan, omzet yang diraih saat jualan mainan tersebut bisa mencapai jutaan rupiah.

"Saya berjualan ini sudah lama, bahkan semenjak remaja saya sudah ikut berjualan ini bersama keluarga saya. Kita mematok harga tidak terlalu mahal dengan seharga Rp25 ribu. Mainan ini hanya ada pada saat bulan Agustus saja," tutur Febri. (dey/sumeks.co/dnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: