Siswa Sebut Kurikulum Merdeka Lebih Mudah Dicerna
Siswa-siswa kelas X SMA Negeri 2 Muara Enim belajar implementasi Kurikulum Merdeka. Foto : OZI/ENIMEKSPRES.CO.ID--
ENIMEKSPRES.CO.ID, MUARA ENIM - Implementasi Kurikulum Merdeka pada sistem pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), dirasakan lebih mudah dicerna dan terasa fokus pada esensi materi pelajaran.
Sebab, penggunaan Kurikulum Merdeka ini dinilai siswa-siswi penjelasannya lebih simpel dan lebih terperinci.
“Bagi saya untuk Kurikulum Merdeka ini tentu lebih menyenangkan dibanding sebelumnya, saya lebih mudah mencerna mata pelajaran jika dibanding kurikulum sebelumnya K13,” ungkap M Rahmat Alrafi, salah satu siswa kelas X SMA Negeri 2 Muara Enim, Jumat (29/7/2022).
BACA JUGA: 1.300 SMK Ditarget jadi Pusat Keunggulan Tahun Ini
Kata dia, hal tersebut membuat siswa yang mengikuti kegiatan belajar lebih mudah mencerna pelajaran dan lebih paham terkait apa-apa yang dijelaskan guru.
“Bahwa kurikulum ini lebih mendalam pada penjelasan inti daripada materi yang diajarkan sehingga siswa lebih cepat memahami,” ujarnya.
Sementara itu, Waka Kurikulum SMA Negeri 2 Muara Enim, Eva Sustinawaty, mengatakan untuk tahun ajaran 2022/2023, SMA Negeri 2 Muara Enim sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, terkhusus siswa kelas X materinya lebih ringkas dan mudah dipahami.
BACA JUGA: Gubernur Herman Deru Usul PPPK Dapat Pensiunan
“Kemudian dalam kurikulum ini ada penambahan jam proyek, jadi dalam satu tahun ajaran itu diberi oleh pemerintah 7 tema proyek ada 12 jam, dan ada jam intra mereka belajar di kelas sebanyak 32 jam,” jelasnya.
Jadi pihak sekolah memberlakukan Kurikulum Merdeka untuk kelas X sebanyak 44 jam. Untuk kelas XI dan XII masih menerapkan Kurikulum K13. Sehingga saat ini ada dua kurikulum yang diberlakukan di SMA Negeri 2 Muara Enim.
BACA JUGA: Puskesmas Tanjung Enim Bina Kader Kesehatan SMK Bukit Asam
“Kami sangat menerima Kurikulum Merdeka ini dan juga sudah menerapkan, dalam kurikulum ini yang baru itu materi proyek yang benar-benar menjadi pengalaman baru bagi siswa,” ungkapnya.
Untuk proyek ini sifatnya menghasilkan, selain intra mereka juga mengikuti materi proyek yang bisa dilakukan di luar kelas.
“Dari 7 tema proyek kami diharuskan mengerjakan 3 proyek. Artinya harus ada 3 tema yang kami ambil, untuk semester ini kami baru mengambil satu tema yaitu kewirausahaan,” ungkapnya. (ozi/mg01)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: