Supriono Yakin GSMP Dapat Menekan Laju Inflasi di Sumsel

Supriono Yakin GSMP Dapat Menekan Laju Inflasi di Sumsel

Sekda Pwmprov Sumsel Supriyon memberikan arahan dalam bincang inflasi yang diadakan BI perwakilan Sumsel.o--

ENIMEKSPRES.CO.ID, PALEMBANG - Dalam pengendalian laju inflasi di Sumatera Selatan (Sumsel), Sekretaris Sumsel, H. Ir. SA. Supriono mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus menggalakkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) di masyarakat hingga ke pelosok desa.

Menurutnya, GSMP jika masif diterpakan di setiap masing-masing rumah tangga dapat berpengaruh dalam menekan inflasi di Sumsel.

"Terjadi kenaikan beberapa komoditas ini membuat kita harus lebih sigap dalam berkoordinasi dalam mengendalikan inflasi. Karena itu semua pihak diharapkan terlibat langsung mengajak masyarakat terapkan Sumsel Mandiri Pangan. JIka ini diterapkan pasti akan berdampak baik dan dapat menekan laju inflasi," Kata Supriono saat memberikan arahan dalam Forum Bincang Inflasi yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel, Selasa (21/6/2022).

Supriono menambahkan, GSMP sangat mudah diterapkan di rumah tangga. Dia juga menjelaskan bahwa GSMP dapat diterapkan dengan 2 pilihan. Di antaranya, masyarakat dapat menerapkannya dengan cara perorangan atau berkelompok.

"Penerapan GSMP ini juga sangat mudah diterapakan dengan dua cara melalui mandiri pangan di rumah tangga masing-masing, atau bisa dilakukan dengan berkelompok," ujarnya.

Ke depan, lanjutnya, Pemprov Sumsel akan melakaukan rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di Sumsel terkait pengendalian inflasi di Sumsel.

"Saya berharap nanti kita bisa melakukan beberapa langkah dalam menekan laju inflasi dengan menggelar rapat koordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten/kota, perbankan, dan para pelaku usaha, serta seluruh OPD yang terlibat," tutur Supriono.

Di akhir arahanya, Supriono berharap kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan BUMN, BUMD terkait suplai dan produksi dari para pelaku bisnis, karena menurutnya, setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing dalam ketersedian komoditas.

"Kerja sama yang apik harus terjalin antar BUMN, BUMD, dan Pemerintah Daerah setempat dalam ketersedian suplai dan produksi harus saling bisa melengkapi antar daerah karena setiap daerah memiliki keunggulan di setiap komoditas yang ada," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumsel, Erwin Soeriadmadja mengatakan, beberapa komoditas mengalami inflasi namun hal tersebut masih aman dalam ketersediaan dan masih bisa ditangani dengan koordinasi yang baik.

"Terjadi inflasi di beberapa komoditas, tetapi inflasi ini masih bisa diatasi dan ditangani dengan baik mulai dari ketersediaan bahan pokoknya kita nilai masih aman," kata Erwin.

Erwin menjelaskan, berdasrakan pantauan harga pada PIHPS, terdapat 3 komoditas utama yang mengalami kenaikan, di antaranya minyak goreng, cabai merah, dan cabai rawit.

"Terjadinya inflasi di komoditas minyak goreng, disebabkan oleh dicabutnya penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah pusat. Kemudian terakhir cabai rawit, mengalami kenaikan yang disebabkan oleh belum optimalnya musim panen di daerah sentra akibat cuaca yang kurang kondusif serta tingginya pupuk yang menambah biaya operasional petani," jelasnya.

Erwin juga menjelaskan, sebagian besar komoditas lainnya tercatat mengalami penurunan harga, yaitu daging sapi, telur ayam ras, bawang putih, gula pasir, daging ayam ras, dan bawang merah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: