PTBA Cetak Laba Bersih di Atas Rp2 Triliun

PTBA Cetak Laba Bersih di Atas Rp2 Triliun

ENIMEKSPRES CO ID JAKARTA PT Bukit Asam Tbk mencatatkan peningkatan kinerja operasional hingga paruh pertama tahun 2019 Tercatat kenaikan penjualan menjadi 13 40 juta ton atau naik 9 7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Kenaikan penjualan ini ditopang oleh kenaikan produksi batu bara Perseroan menjadi 12 8 juta ton atau mengalami kenaikan 14 1 persen dari semester I tahun 2018 dan kapasitas angkutan batu bara sebesar 11 7 juta ton atau mengalami kenaikan 5 5 persen dari kapasitas angkutan batu bara periode Januari hingga Juni 2018 Pencapaian kinerja operasi Perseroan ini tak lepas dari strategi manajemen dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara seperti India Korea Selatan Hong Kong Filipina Taiwan dan sejumlah negara Asia lainnya di tengah penurunan harga batu bara acuan HBA Serta tentunya didukung oleh keberhasilan dari strategi optimasi penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market kata Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Suherman melalui keterangan tertulis yang diterima Enim Ekspres kemarin 17 9 Baca juga Lanjutnya sepanjang semester I tahun 2019 Perseroan juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp10 6 triliun yang terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 53 persen penjualan batu bara ekspor sebesar 45 persen dan aktivitas lainnya sebesar 2 persen yang terdiri dari penjualan listrik briket minyak sawit mentah jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa Pendapatan usaha ini dipengaruhi oleh harga jual rata rata batu bara yang turun sebesar 6 8 persen menjadi Rp778 821 ton dari Rp835 965 ton di semester I 2018 Penurunan tersebut disebabkan oleh pelemahan harga batu bara Newcastle sebesar 38 persen maupun harga batu bara thermal Indonesia Indonesian Coal Index ICI GAR 5000 sebesar 26 persen dibandingkan harga rata rata Semester I 2019 sambung Suherman Kemudian beban pokok penjualan hingga paruh 2019 ini tercatat sebesar Rp6 96 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 13 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp6 14 triliun Dengan komposisi dan kenaikan terbesar terjadi pada biaya angkutan kereta api seiring dengan peningkatan volume angkutan batu bara dan kenaikan biaya jasa penambangan seiring dengan peningkatan produksi dan peningkatan stripping rasio pada semester pertama 2019 sebesar 4 6 dari 4 3 pada Semester 1 2018 beber dia Dengan pendapatan dan peningkatan biaya tersebut membuat pencapaian laba bersih Perseroan menjadi sebesar Rp2 01 triliun dengan EBITDA tercapai sebesar Rp3 19 triliun rel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: