Ekonomi Sulit, Warga Kembali Berburu Batu Alam

Ekonomi Sulit, Warga Kembali Berburu Batu Alam

ENIMEKSPRES CO ID MURATARA Sulitnya perekonomian di tengah pandemi Covid 19 membuat masyarakat di Kabupaten Muratara banyak alih profesi Warga di wilayah ini kembali antusias berburu batuan alam karena harga batu dianggap cukup tinggi Surwani 48 warga Desa Noman Lama mengaku saat ini banyak warga meninggalkan ladang untuk berburu batu alam Saat ini mereka menjadikan lahan perkebunan sebagai lokasi penggalian untuk mendapatkan batu jenis tawon kristal dan teratai Harga batu sekarang sedang tinggi paling rendah harga batu berkisar Rp100 ribu kg Untuk harga tinggi dengan kualitas batu yang kristal dan bermotif bisa tembus sampai Rp2 3 juta kg katanya Senin 12 10 2020 Dia mengatakan biasanya mereka melakukan pencarian secara berkelompok dalam satu kelompok bisa 5 6 orang Suwarni mengungkapkan sudah banyak warga di wilayah mereka mendadak jadi jutawan setelah menemukan batuan alam di areal perkebunan mereka Sekarang kebun sudah banyak digali warga kemarin ada yang dapat batu banyak di kebun Langsung mendadak banyak uang ceritanya Eksistensi penggalian batuan alam ini kembali digemari warga sejak empat bulan terakhir Seiring melemahnya perekonomian di tengah masyarakat Banyak warga balek dusun idak katek gawe lagi sejak Covid 19 Mau idak mau harus mencari makan Yang paling mudah gali batu alam inilah bebernya Baca juga Soal Jalan Tambang Muratara Muba Forum Masyarakat Surati Jokowi BB Uang Korupsi Diserahkan ke Pemkab Muratara Konsep Jembatan Sumsel Babel Layaknya Suramadu Sementara itu Pengepul Batu asal Kecamatan Karang Jaya Limin menuturkan untuk harga batu alam sangat tergantung dengan kualitas dan motif batu itu tersendiri Untuk pembeli batu banyak berasal dari luar daerah bahkan dari luar negeri Harga batu untuk standar tetapnya tidak ada patokan Untuk harga yang paling murah itu Rp100 ribu kg harga yang paling mahal bisa sampai Rp3 juta kg tergantung kualitas dan motifnya ucapnya Dia mengaku tidak jarang dalam transaksi jual beli batu terdapat persaingan harga Baik di tingkat pengepul maupun ditingkat pembeli Jadi harganya tidak pernah stabil karena tergantung yang beli sanggupnya beberapa tutupnya Sementara itu Camat Rupit Deni Andri membenarkan jika saat ini banyak warga yang beralih profesi menjadi penggali batu alam Meskipun popularitas batu alam sudah mulai meredup namun khusus di wilayah Muratara masih banyak didapati warga yang melakukan transaksi jual beli batuan alam jenis akik Karena saat ini sedang Covid 19 ekonomi juga belum stabil jadi banyak warga yang memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan seperti berburu batuan alam mendulang emas dan lainnya timpalnya cj13 seg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: