Ia mendorong Dinas Perindustrian untuk mengembangkan program kreatif berbasis daur ulang plastik, seperti furnitur ramah lingkungan yang bernilai ekonomi tinggi.
BACA JUGA:Dari Seresah Jadi Berkah, Langkah PTBA Wujudkan Ekonomi Sirkular di Desa Binaan
BACA JUGA:Utun Bersedekah: 'Pela Jage Bande Kite', Wujud Nyata Sedekah untuk Alam dari PT Bukit Asam
Tak hanya soal sampah plastik, Herman juga menyoroti persoalan lingkungan lain yang tak kalah genting yakni kerusakan akibat eksploitasi alam berlebihan, sedimentasi sungai, hingga abrasi yang mengancam ekosistem.
“Upaya penyelamatan lingkungan tidak boleh bersifat sesaat. Ini harus menjadi gerakan berkelanjutan,” tegasnya.
Dedy menambahkan, sejalan dengan pesan tersebut, PTBA menegaskan komitmennya untuk terus menerapkan prinsip keberlanjutan di setiap lini usaha dan program pemberdayaan masyarakat.
“Bagi PTBA, penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan pengingat bahwa setiap langkah kecil menuju keseimbangan alam memiliki makna besar bagi masa depan. Konsistensi ini pula yang membawa PTBA meraih berbagai penghargaan lingkungan, termasuk PROPER Award yang telah diperoleh selama lebih dari satu dekade,” tutup Dedy.