Arie menjelaskan, jalur Jalintengsum merupakan akses utama yang dilalui kendaraan angkutan bertonase tinggi.
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara Dimulai, Gubernur Herman Deru Komitmen Tuntaskan Aspirasi Rakyat
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Tegaskan Larangan Truk Batu Bara Lalui Jalan Umum
"Kita berharap agar kendaraan sarat muatan tonase tinggi tidak melintas untuk mengantisipasi memperburuk kondisi jalan," harapnya.
Yusuf (28) warga Tanjung Enim, mengatakan kondisi jalan yang rusak tersebut sudah berlangsung cukup lama dan sering menelan korban.
"Padahal jalannya rusak parah tapi belum juga dilakukan perbaikan," katanya.
Selain itu, Yusuf menuturkan, kerusakan jalan juga semakin parah akibat terus dilalui kendaraan-kendaraan dengan tonase besar.
BACA JUGA:Rapat Bersama Gubernur: Bupati Edison Minta Angkutan Batu Bara Melintas di Jalan Khusus
BACA JUGA:Jalan Nasional Muara Enim-Baturaja Amblas, Kendaraan Bermuatan Berat Dilarang Melintas
"Ujung-ujungnya yang jadi korban masyarakat, apalagi jalan rusak ini posisinya di tikungan," tuturnya dengan nada kesal.
Senada, Ida (46) seorang ibu rumah tangga (IRT) yang sehari-hari mengantar anaknya sekolah merasa kesal akibat jalan rusak jadi terhambat.
"Kita jadi harus hati-hati karena banyak jalan rusak dan berlubang, agak was-was takut masuk lubang apalagi membonceng anak," ucapnya.
Ida berharap Pemerintah dapat segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak parah yang sudah banyak memakan korban.
BACA JUGA:Jalan Rusak Parah, Truk Angkutan Batu Bara Terguling di Tanjung Enim
BACA JUGA:Anggota DPRD Muara Enim: Jalan Nasional Babak Belur, BBPJN Tutup Mata
"Kalau ditunda-tunda terus perbaikannya tentu makin lama makin parah kerusakannya. Apalagi banyak truk-truk tonase tinggi yang lewat," tuturnya.