Festival Seni Tradisi Sumsel 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif untuk Daya Saing Daerah

Senin 07-07-2025,11:12 WIB
Reporter : Citra
Editor : Andre
Festival Seni Tradisi Sumsel 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif untuk Daya Saing Daerah

JAKARTA, ENIMEKSPRES.CO.ID - Gelaran Festival Seni Tradisi Sumsel tahun 2025 ditutup secara resmi oleh Sekda Sumsel, H. Edward Candra, di Anjungan Sumsel, TMII, Jakarta, Minggu 6 Juli 2025.

Acara ini menjadi momentum penting dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya daerah.

Selama 2 hari, para pengunjung disuguhkan pertunjukan seni dari 4 kabupaten, yaitu Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Selatan, Muara Enim, dan Musi Rawas.

Penampilan seni tari, musik etnik, hingga kuliner lokal menjadi daya tarik utama festival ini.

BACA JUGA:Anjungan Sumsel di TMII Disulap Jadi Panggung Budaya Festival Seni Tradisi

BACA JUGA:250 Peserta Ikuti Sosialisasi DWP Sumsel, Bahas Harta Gono-gini dan Hak Waris Perempuan

Edward Candra menyampaikan, kolaborasi antara budaya dan ekonomi kreatif adalah salah satu jalan strategis dalam meningkatkan daya saing Sumsel di tingkat nasional bahkan global.

“Festival ini membuktikan bahwa seni dan budaya bukan hanya milik masa lalu, melainkan potensi ekonomi masa depan. Saya berharap regenerasi budaya terus terjadi dan memberi dampak ekonomi yang luas,” ungkapnya.

Ia menyebut pentingnya sinergi antara pelaku budaya, pelaku UMKM, Pemerintah Daerah, dan stakeholder nasional dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif di Sumsel.

Festival ini juga menghadirkan talk show bertema pelestarian aksara ulu dan pengembangan ekonomi kreatif yang diikuti antusias oleh pengunjung.

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Minta Alumni Lemhannas Ikut Bantu Rakyat Lewat Gagasan dan Aksi

BACA JUGA:Sumsel Dorong Swasembada Pangan Lewat SEF 2025

Talk show tersebut menghadirkan narasumber dari komunitas pecinta aksara ulu dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, menyatakan pendekatan lintas sektor seperti ini perlu diperluas ke daerah lain di Sumsel agar manfaatnya lebih inklusif.

“Tak hanya pertunjukan, penguatan narasi budaya juga perlu didukung literasi dan kebijakan publik. Maka acara ini menjadi titik awal menuju pendekatan komprehensif antara budaya dan pembangunan daerah,” jelasnya.

Kategori :