MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Pj Bupati Muara Enim H. Henky Putrawan, mengatakan bahwa terkait program pemerintah pusat untuk melakukan efisiensi, Pemkab Muara Enim sangat mendukung, bahkan hal tersebut sudah dilaksanakan sejak lama.
"Sesuai dengan perintah beberapa kegiatan seperti perjalanan dinas dan rapat sudah kita lakukan efisiensi," ujar orang nomor satu di Bumi Serasan Sekundang ini.
Lanjut Henky, Pemkab Muara Enim sudah mencadangkan sekitar 50 persen anggaran dari beberapa kegiatan yang dilakukan efisiensi.
Sejauh ini, pihaknya sudah memperhitungkan dan mempertimbangkan mana yang bisa dilakukan efisiensi mana yang tidak, sehingga tidak akan mempengaruhi apalagi sampai menurunkan kinerja dari setiap OPD.
BACA JUGA:Muara Enim Segera Terapkan Program Makan Bergizi Gratis
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim, dr. Eni Zatila, bahwa pada dasarnya pihaknya sangat mendukung program pemerintah pusat untuk melakukan efisiensi tersebut di segala bidang.
Namun harus diakui untuk bidang pelayanan terutama kesehatan seperti membeli obat-obatan, alat-alat kesehatan yang sifatnya sekali pakai seperti jarum suntik, infus dan sebagainya tentu tidak bisa dilakukan efisiensi.
Sebab hal ini menyangkut pelayanan dasar kesehatan ke masyarakat langsung.
"Mungkin seperti perjalanan dinas, rapat dan sebagainya yang sifatnya tidak mendasar tentu bisa dilakukan efisiensi, seperti untuk rapat tatap muka bisa diganti via zoom yang tidak perlu memerlukan tempat, akomodasi, dan sebagainya, karena bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, tetapi hasilnya bisa tetap optimal," ujarnya.
BACA JUGA:Gelar Operasi Pasar, Pemkab Muara Enim Sediakan Ribuan Gas LPG 3 Kg untuk Masyarakat
BACA JUGA:Tingkatkan Potensi Olahan Serat Daun Nanas, Pj Bupati Muara Enim Apresiasi Program Kampung Madani
Sementara itu, Kepala BKPSDM Muara Enim, Harson Sunardi, mengatasi pihaknya sepakat untuk melakukan efisiensi, namun dilihat dulu konteksnya, sebab jika memang tidak bisa dilakukan efisiensi tentu jangan dilakukan, begitupun sebaliknya.
Seperti untuk perjalanan dinas, rapat, peringatan dan sebagainya itu bisa dilakukan efisiensi, namun untuk pelayanan terutama yang langsung berhadapan dengan masyarakat tentu sulit.
Ketika ditanya terkait wacana di BKN bakal menerapkan 3 hari work from office (WFO) dan 2 hari work from anywhere (WFA) menurut Harson, tidak ada masalah, namun tentu tidak seluruh OPD bisa mengikutinya, sebab ada OPD-OPD terutama yang memberikan pelayanan langsung ke masyarakat seperti Kesehatan, Capil, dan sebagainya yang mengharuskan bertemu bertatap muka.