MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO.ID - Dalam rangka memberikan pemahaman dan kesadaran yang lebih mendalam terkait ancaman narkoba.
Lapas Kelas IIB Muara Enim menggandeng BNNK Muara Enim menggelar penyuluhan dampak dan bahaya Narkoba bagi Warga Binaan (WB) di Aula Lapas Kelas IIB Muara Enim, Jumat 20 Desember 2024.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Lapas Kelas IIB Muara Enim Mukhlisin Fardi, Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Muara Enim AKBP Erlangga.
Ada juga Kasi Binadik Giatja Julianto Silalahi, Kasi Minkamtib Teguh Agung, Kasubsi Perawatan Anton Sandrayadi, Kasubsi Portatib Akbar Guntara, dan para warga binaan.
BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Muara Enim Raih Penghargaan Predikat Terbaik Pelayanan Publik
Dalam kegiatan tersebut, Kepala BNNK Muara Enim, AKBP Erlangga mengatakan bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampak buruk yang ditimbulkan oleh peredaran gelap narkoba, sangat mempengaruhi baik bagi individu maupun masyarakat terutama merusak para generasi muda.
Untuk itu, meskipun para warga binaan berada dalam Lapas, mereka tetap perlu diberikan pemahaman dan kesadaran yang lebih mendalam terkait ancaman narkoba.
"Kami ingin warga binaan setelah bebas nanti untuk menghindari pergaulan yang lingkungan rawan narkoba, syukur-syukur bisa menjadi agen untuk pencegahaan Narkoba," harapnya.
Kepala Lapas Kelas IIB Muara Enim, Mukhlisin Fardi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kepala BNNK Muara Enim yang telah memberikan materi yang sangat berguna bagi warga binaan.
BACA JUGA:30 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Muara Enim Ikuti Sidang Litmas
BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Muara Enim Perketat Keamanan dengan Razia dan Tes Urine
Pihaknya berharap dengan adanya penyuluhan ini, para warga binaan dapat lebih memahami bahaya narkoba dan memiliki tekad yang kuat untuk menjalani rehabilitasi serta hidup bebas dari narkoba setelah menjalani masa hukuman.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para warga binaan dapat lebih memahami bahaya narkoba, serta memiliki kesadaran untuk menjalani rehabilitasi dan hidup bebas dari narkoba setelah menjalani masa hukuman.
Kegiatan ini juga menjadi langkah penting dalam memutuskan rantai peredaran gelap narkoba, baik di dalam lembaga pemasyarakatan maupun di masyarakat secara umum.