"Asam humat yang dihasilkan dari batu bara kalori rendah dapat meningkatkan kesuburan tanah, menstabilkan dan memperbaiki tanah. Dengan produksi asam humat, kita dapat memanfaatkan lahan-lahan kritis. Kita bisa menggunakan komposisi asam humat untuk penambah unsur hara dan menyesuaikan kadar pH tanah," ucapnya.
BACA JUGA:PT Bukit Asam Beri Perlindungan Ketenagakerjaan untuk 500 Pekerja Rentan di Muara Enim
BACA JUGA:Berdayakan Masyarakat, PT Bukit Asam 'Sulap' Lahan Tidak Produktif
Ferian juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi PT Bukit Asam dengan UGM dapat menghasilkan inovasi yang memperluas pemanfaatan batu bara, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Semoga dengan inovasi yang kita ciptakan, sumber daya batu bara yang luar biasa besar di Indonesia dapat kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia," tutupnya.
Peluncuran Prototype asam humat dihadiri oleh Dahlia, VP Pengembangan Hilirisasi PT Bukit Asam, Yulfaizon B Dahlioes, GM PT Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin, Ayi Ruhiat Sukartin, Koordinator Hubungan Komersial Batubara Kementerian ESDM.
Lalu, Ginanjar Rahmat, Penyelidik Ahli Media Kementerian ESDM, Yusri Erdi, Camat Peranap, SVP IFRI PT Pupuk Indonesia yang diwakili Wahyudi, SVP Transformasi Bisnis PT Pupuk Sriwidjaja yang diwakili Virlianda Sysmita dan Ari Widiastuti.
BACA JUGA:Tingkatkan Kapabilitas SDM, Delegasi PT Bukit Asam Belajar Soal Inovasi Energi Terbarukan
BACA JUGA:Peduli Kesehatan Masyarakat, PT Bukit Asam Gelar Pengobatan Gratis
Unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), serta tamu undangan lainnya.